Home » Islami » Kumpulan Doa Pernikahan Sesuai Sunnah Islam Agar Berbahagia

Kumpulan Doa Pernikahan Sesuai Sunnah Islam Agar Berbahagia

Iuwashplus.or.id Pernikahan bukanlah hal yang dapat dianggap remeh, menurut pandangan para ulama menikah sama saja sebuah kegiatan untuk membuat pondasi bangunan. oleh karena itu, Nabi Muhammad Saw, mengajarkan beberapa doa pernikahan yang sesuai sunnah.

Dalam hukum pernikahan sendiri, terdapat dua sudut pandang yang berbeda yakni menjadikan pernikahan itu menjadi wajib, dan disatu sisi lain mengklaim pernikahan itu adalah sunnah.

Definisi Pernikahan menurut Islam

Definisi Pernikahan menurut Islam

Pernikahan dalam Islam bukan hanya mengenai hubungan antara pria dan wanita yang diakui secara sah. melainkan juga sangat erat kaitannya dengan kondisi jiwa dan kerohanian manusia (lahir dan batin).

Dalam Islam, pernikahan merupakan janji suci antara laki-laki dan perempuan yang akan dan ingin melanjutkan hubungannya menjadi halal. Masing-masing dari mereka mengikat janji untuk siap membangun rumah tangga bersama.

Perjanjian suci tersebut dinyatakan dalam bentuk akad, yaitu ijab qabul menurut ajaran Islam. Ijab qabul wajib hukumnya untuk pasangan yang akan melanjutkan ke jenjang yang halal. Jika telah memenuhi syarat, Anda bisa melaksanakan ijab qabul.

Syarat-syarat tersebut ada beberapa, seperti kedua mempelai beragama Islam, berakal, baligh, siap untuk menjalani kehidupan pernikahan dalam segi finansial atau yang lainnya, juga masih banyak lagi syarat yang lain.

Anda harus mengetahui apa itu pernikahan syarat-syaratnya dan doa rumah tangga dalam Islam, karena jika tidak, maka bisa jadi pernikahan Anda tidak berkah atau bahkan tidak sah dimata hukum Islam.

Hadist Nabi Muhammad SAW Tentang Pernikahan

Hadist Nabi Muhammad SAW Tentang Pernikahan

Berikut beberapa hadist Nabi Muhammad SAW yang membahas pernikahan sehingga menikah menjadi anjuran dalam agama Islam.

عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ لَنَا رَسُولُ اَللَّهِ : يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ , وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ ; فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ .  (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

Yaa Ma’syaral Syabab Mani Astathoo’u Minkumul baa’ahu Falyatazawwaj, Faa Innahu A’ghdhu Lilbashori wa A’shon Lil Farji, Wa man Lam yastathi’, Fa’alaihi Bishoumi  Fainnahu Lahu wi Ja’un.

Artinya: “Wahai para pemuda! Barang siapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena menikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena berpuasa itu dapat membentengi dirinya.” ( H.R. Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi).

Hadits ini menerangkan bahwa agama Islam merupakan agama yang fleksibel, maksudnya Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seseorang.

Keinginan untuk menikah adalah fitrah manusia. Hal itu bersifat pembawaan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah Swt. setiap manusia yang sudah dewasa dan sehat jasmani rohaninya pasti membutuhkan teman hidup atau pasangan lawan jenis.

Dengan adanya teman hidup semua kebutuhan manusia akan terpenuhi, seperti kasih sayang. Itu semua dilakukan semata-mata untuk menyempurnakan agama Islam, dan landasan untuk beribadah kepada Allah Swt.

Ini menjadi salah satu implementasi dari hadist Nabi Muhammad Saw, yang mana beliau pernah bersabda, yang artinya, “Menikahlah, karena sesungguhnya aku berharap akan lahir banyak umat dari kalian. Jadi janganlah menjadi seperti para rahib Nasrani.”

Dalam praktiknya, kegiatan pernikahan tidaklah luput dari beberapa perhatian yang harus dilakukan. Menurut pandangan ulama sendiri menikah adalah membangun keluarga, manakalah memiliki esensi di dalamnya.

Sehingga perlu ada beberapa tahapan yang harus dilakukan agar di dalam terciptanya rumah tangga yang sakinah, mawadah, wa rahmah. Itulah mengapa Nabi Muhammad  Saw, menganjurkan melakukan amalan seperti doa pernikahan.

Doa Pernikahan dalam Agama Islam Arab, Latin dan Artinya

Doa Pernikahan dalam Agama Islam Arab, Latin dan Artinya

Semua orang pastinya ingin memiliki rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Namun, untuk mencapai sebuah harmonis dan bahagia dalam berumah tangga tidaklah mudah, pasangan suami istri mungkin saja harus melewati beberapa permasalahan.

Oleh sebab itu, agar terhindar dari masalah apalagi perceraian, Anda bisa memanjatkan doa pernikahan dalam Islam dan meminta perlindungan dari Allah SWT.

1. Doa Untuk Bahagia Berumah Tangga

Nabi Muhammad SAW. pernah menganjurkan bahwa jika ingin mendapati kebahagiaan berumah tangga maka hendaklah mereka membaca Al-Qur’an Surah Al-Furqan Ayat 74:

وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

Bacaan Latinnya: Wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a’yuniw waj’alnā lil-muttaqīna imāmā

Artinya: “Wahai Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang yang bertakwa”

Konteks pada ayat ini, menerangkan bahwa, adanya harapan dan permohonan yang ditujukan kepada Allah SWT.

Baca Juga  10 Nama-Nama Malaikat dalam Islam, Sifat dan Tugasnya Lengkap

untuk memberikan obat penenang mana kala itu semua berasal dari keluarga, seperti: memiliki anak yang rajin ibadah, istri saleha, dan lain sebagainya.

Allah SWT akan menjaga keluarga dan rumah tangganya agar selalu harmonis dengan syarat haruslah, melakukan hal-hal yang dianjurkan dalam selalu berbuat kebaikan.

2. Doa Mencegah Terjadinya Pertengkaran

Doa mencegah terjadinya pertengkaran dalam rumah tangga ini sebaiknya diamalkan ketika pasangan suami istri takut mengalami pertengkaran atau masalah lain, adapun doanya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لَا تُشْمِتْ بِي عَدُوِّي ، وَلَا تَسُؤْ بِي صَدِيْقِي ، وَلَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتِي فِي دِيْنِي ، وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّي ، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيَّ مَنْ لَا يَرْحَمُنِي ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ

Bacaan Latinnya: Allahumma la tusymit bii ‘aduwwi wala tasu’ bi sadiqi wala taj’al mushibatii fii dini wala taj’alid-dunya akbara hammi walaa tusalith ‘alayya man la yarhamunii ya hayyu ya qoyyum.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah musuhku gembira karena kesusahanku, dan janganlah temanku membuat kejahatan terhadapku, dan jangankan kemalanganku dalam urusan agamaku, jangan jadikan kepentingan dunia menjadi pusat perhatian ku, dan jangan jadikan orang yang berbelas kasihan merajalela atasku, wahai Tuhan yang berdiri sendiri.”

Mencegah lebih baik daripada Anda harus bertengkar dengan pasangan. Doa di atas dapat panjatkan setiap hari bersama dengan pasangan agar Anda bisa terhindar dari pertengkaran-pertengkaran yang bisa terjadi.

3. Doa agar Tidak Bertengkar di Rumah Tangga

Dalam menjalin rumah tangga, pastinya memiliki konflik kecil yang terjadi di dalamnya, untuk menghindari adanya sebuah konflik yang terjadi di dalam rumah tangga, Anda bisa berdoa untuk meredakan amarah. adapun doanya adalah sebagai berikut:

لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ الْحَلِيْمُ الْحَكِيْمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَاِلَهَ اِلَّااَنْتَ عَزَّجَارُكَ وَجَلَّ ثَنَآؤُكَ

Bacaan Latinnya: La ilaaha illalloohul haliimul hakiimu, subhaanalloohi robbis samaawaatis sab’i wa robbil ‘arsyil ‘adziimi laa ilaaha illaa anta ‘azza jaaruka wa jalla tsanaa uka.

Artinya: ”Tiada Tuhan Melainkan Allah yang Maha Pengasih dan Maha Bijaksana, Maha Suci Allah Tuhan yang memelihara tujuh langit dan ‘Arsy yang besar. Tiada Tuhan Melainkan Engkau, sangat kuat perlindungan-Mu dan Maha Tinggi Perlindungan-Mu.”

Doa ini biasa digunakan sehabis sholat, untuk menjaga ketentraman rumah tangga atas hadirnya ancaman fitnah baik yang dilakukan oleh setan atau jin, untuk merusak rumah tangga manusia.

Beberapa pandangan lain dalam hukum sosial, ketenangan dapat diperoleh atas terciptanya suasana yang diinginkan, damai, tentram, nyaman, sejahtera, penuh kasih sayang, dan masih banyak lagi. Inipun senada dengan firman Allah SWT dalam surah al-Rum ayat 21:

Wa min āyātihī an khalaqa lakum min anfusikum azwājal litaskunū ilaihā wa ja’ala bainakum mawaddataw wa raḥmah, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarụn.

Artinya: Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan jadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir

4. Doa Untuk Calon Pasangan

Jangan hanya berdoa setelah ijab qabul saja, Anda juga bisa berdoa untuk calon pasangan yang akan menikah dengan Anda. Allah akan mendengar dan meyakinkan diri Anda apakah dia jodoh yang tepat atau bukan.

Bacalah doa pernikahan yang berbahasa Arab ini sesering mungkin agar Allah mengabulkan permintaan Anda. Doa yang satu ini mudah dihafalkan dan cenderung memiliki kalimat yang pendek.

Adapun doanya adalah :

اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَقْدِرُ وَلآ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلآ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ فَإِنْ رَأَيْتَ لِيْ فِيْ (…….) خَيْرًا فِى دِيْنِيْ وَآخِرَتِيْ فَاقْدِرْهَا لِيْ

Bacaan Latinnya: “Allahumma innaka taqdiru wa la aqdiru wa la a’lamu wa anta ‘allamul ghuyubi. Fa in ra`aita li fi(…..) khairan fi dini wa akhirati faqdirha li”

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mentakdirkan, dan bukanlah aku yang mentakdirkan. Dan (Engkau) Maha Mengetahui apa yang tidak kuketahui. Engkau Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib. Maka jika Engkau melihat kebaikan antara diriku dan (….. [sebutkan nama calon pasangan bin/binti ayahnya]) untuk agama dan akhiratku, maka takdirkanlah aku bersamanya.”

5. Doa Ketika Menjelang Akad Nikah

اِذۡ اَوَى الۡفِتۡيَةُ اِلَى الۡـكَهۡفِ فَقَالُوۡا رَبَّنَاۤ اٰتِنَا مِنۡ لَّدُنۡكَ رَحۡمَةً وَّهَيِّئۡ لَـنَا مِنۡ اَمۡرِنَا رَشَدًا

Bacaan Latinnya: “Iz awal fityatu ilal Kahfi faqooluu Rabbanaaa aatinaa mil ladunka rahmatanw wa haiyi’ lanaa min amrinaa rashadaa.”

Artinya: “(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.” (QS. Al-Kahfi: 10)

Biasanya, calon pengantin akan merasakan gugup yang luar biasa, belum lagi dengan keraguan-keraguan yang muncul. Menjelang pernikahan memang selalu diwarnai dengan keadaan bahagia sekaligus tegang luar biasa.

Baca Juga  Doa Sebelum Belajar: Arab, Latin dan Artinya Sesuai Sunnah

Doa ini cocok bagi Anda yang akan melangsungkan pernikahan, agar ketika akad diberi ketenangan dan bantuan oleh Allah SWT. Yakinlah, bahwa Allah akan menolong hambanya ketika memiliki niat yang baik.

Pastikan Anda tidak hanya membaca doa ini sekali saja, melainkan perbanyaklah berdoa karena akan sangat berpengaruh pada terkabul atau tidaknya doa tersebut.

6. Doa Ketika Setelah Akad dan Diucapkan Mempelai

selain doa-doa di atas, mempelai laki-laki yang telah mengucapkan ijab qabul pun dianjurkan untuk membaca doa. Adapun doanya berbunyi:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ ، وَأَعُوْذَ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Bacaan Latinnya: “Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih.”

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.”

Doa ini dianjurkan untuk dilakukan oleh mempelai laki-laki atau suami dengan memegang ubun-ubun dari sang istri kemudian sambil membaca doa ini. Doa ini bertujuan agar rumah tangga yang dijalani senantiasa mendapat kebahagiaan.

Tidak ada salahnya berdoa untuk sesuatu yang baik, termasuk berharap dengan yakin bahwa pernikahan yang dijalani dapat bahagia dan mencapai ridho-Nya dengan cara berdoa kepada Allah SWT.

Doa Pernikahan yang Diucapkan Oleh Tamu yang Hadir

Doa Pernikahan yang Diucapkan Oleh Tamu yang Hadir

Ada beberapa doa yang semestinya diucapkan oleh tamu undangan untuk mendoakan mempelai. Doa-doa tersebut ada banyak macamnya, beberapa diantaranya dapat Anda baca di bawah ini.

Jika Anda menginginkan ucapan yang simple, Anda bisa mengucapkan

‘”Baarakallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a bainakumaa fii khair.”

Artinya: “Semoga Allah memberkahi engkau dalam segala hal (yang baik) dan mempersatukan kamu berdua dalam kebaikan.”

Doa di atas memang terdengar familiar karena sudah banyak di gunakan oleh orang-orang, bahkan telah dijadikan lagu juga. namun, jika Anda ingin yang lebih elegan dan tidak familiar, Anda bisa mengucapkan doa-doa ini:

1. “Baarakallahu likulli wahidin minkuma fi shahibihi wa jama’a bainakuma fi khairin.”

Artinya: “Semoga berkah Allah tercurahkan bagi masing-masing kalian berdua atas pasangannya, dan semoga Allah mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.”

Doa yang satu ini terdengar tidak familiar tetapi juga masih simpel dan mudah diucapkan. Anda akan terlihat berbeda dengan yang lain tanpa harus bersusah payah menghafal doa yang panjang.

2. “Alfu mabrukin lil’arusi wal’arisi ‘ala zawajis-sa’idi.”

Artinya: “Selamat kepada kedua mempelai atas pernikahan bahagia.”

Jika doa yang pertama menurut Anda terlalu panjang dan susah dihafal, Anda bisa menggunakan doa yang satu ini. Karena selain tidak familiar, doa ini juga lebih singkat dengan kalimat yang lebih pendek.

Doa ini juga terlihat lebih elegan meskipun terlihat lebih pendek dari yang lain. Mengucapkan selamat kepada mempelai pengantin memiliki doa tersendiri untuk kebahagiaan kedua mempelai.

3. “Allahumma bariklahum fii ma rozaktakum waghfirlahum warhamhum.”

Artinya: “Ya Allah, berkahilah apa-apa yang Engkau karuniakan kepada mereka, Ampunilah mereka dan sayangilah mereka.” – HR. Muslim.

Doa yang satu ini berbeda dengan dua doa sebelumnya, karena doa ini sangat mudah dihafal dan cukup familiar juga. Namun, jangan khawatir, karena ketika Anda mengucapkan doa ini, Anda masih terlihat elegan.

Doa pernikahan ini cocok Anda berikan kepada orang terdekat Anda, seperti sahabat, saudara atau yang lainnya. Hal ini karena makna dari doa ini yang sangat dalam dan tulus sama seperti ketulusan hati Anda.

4. Doa dengan Rangkaian Kata Terbaik

Jika berdoa dengan bahasa Arab saja dirasa kurang menunjukan ketulusan. Anda bisa merangkai dengan sebaik mungkin menjadi doa yang dipanjatkan untuk mempelai pengantin yang berharga di hidup Anda.

Rangkaian kata tersebut tidak harus berbahasa Arab atau berbahasa asing, Anda bisa merangkai doa dengan bahasa yang biasa Anda gunakan sehari-hari. Beri ketulusan Anda melalui rangkaian doa yang terpanjatkan ke langit.

Rangkaian doa yang Anda buat bisa menjadi suatu keistimewaan tersendiri bagi orang yang tengah menikah. Mempelai pasti akan terpesona dengan indahnya doa yang dipanjatkan walaupun tidak berbahasa Arab.

Beberapa doa diatas dapat Anda gunakan ketika menjadi tamu undangan atau ingin mendoakan orang yang menikah. Anda tidak perlu ragu untuk mendoakan, karena satu doa dari Anda akan sangat berdampak bagi mempelai.

Hal yang Perlu Diingat Setelah  Berdoa

Hal yang Perlu Diingat Setelah  Berdoa

Setiap orang yang sedang mengalami fase rumah tangga, tentu menginginkan kebaikan dan kebahagiaan dalam kehidupan bersama istri dan anak-anaknya. Hal ini menjadi perwujudan kecil atas rasa cintanya kepada mereka.

Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ali’ Imran: 14 yang artinya

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”.

Ayat ini menerangkan bahwa Allah Swt memberikan rasa kepada manusia, yakni rasa cinta dengan apa yang mereka ingini. Menjaga apa yang manusia semestinya jaga dan merawat apa yang semestinya manusia rawat.

Baca Juga  Doa Wudhu Arab Latin Beserta Cara Wudhu yang Benar

Diantara banyaknya hal demikian keluarga menjadi salah satu aset terbesar mungkin yang dimiliki oleh manusia. Itu semua berkaca dengan adanya buah hati, serta istri yang tidak dapat digantikan oleh harta lainnya seperti, uang, emas, perak, dan sebagainya.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di memberikan pendapatnya bahwa, Allah SWT mengabarkan dalam dua ayat ini tentang dunia atas akhirat, lalu antara kedua alam tersebut.

Yang mana Allah mengabarkan bahwa manusia dilengkapi dengan aset-aset tersebut sehingga mereka mulai melirik dengan mata tanpa dibarengi dengan iman. Mereka pun terbuai akan manisnya harta dan kenikmatan yang sementara.

1. Seringkali Orang Salah Mengartikan Cinta dan Kasih Sayang

Mungkin Anda sering menemukan cerita dimana orang salah dalam mendefinisikan cinta dan kasih sayang kepada pasangan dan anak-anaknya. Orang itu menuruti semua kemauan istri dan anaknya meskipun bertentangan dengan syariat Islam.

Oleh karena kesalahan tersebut, yang pada gilirannya justru bisa saja mencelakai dan merusak kebahagiaan hidup mereka sendiri.

Oleh karena itulah, seorang kepada keluarga yang benar-benar menginginkan kebaikan di dalam rumah tangganya sebelum ke arah yang lebih jauh, hendaknya memupuk rasa kesadaran terlebih dulu sebagai pemimpin dalam rumah tangga.

sehingga dia tidak membiarkan adanya penyimpangan yang terjadi di dalam rumah tangganya, karena kesadaran membuatnya berpikir bahwa, semua hal itu akan mendapat tanggungan pada hari kiamat kelak. Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda:

Kullukum ra’in wa kullukum mas’ulun an ra’iyyatihi

Artinya: “Setiap dari kalian adalah seorang pemimpin dan tiap-tiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya”.

2. Menumbuhkan Cinta Sejati yang Abadi

Seorang pasangan yang sudah menjadi suami dan istri setelah menikah, berlanjut dengan merangkai kehidupan rumah tangga bersama.

Seorang kepala keluarga yang benar sangat mencintai dan menyayangi istri dan anak-anaknya hendaknya ia sadar bahwa cinta dan kasih sayang sejati terhadap mereka tidak diwujudkan dengan hanya mencukupi material dunia dan fasilitas hidupnya saja.

Bukti cinta dan kasih sayang sebenarnya sudah akan diwujudkan dengan sesuatu yang lebih bermanfaat dan kekal di dunia dan di akhirat nanti. Jika Anda merupakan seorang kepala rumah tangga, Anda harus menyayangi keluarga sepenuhnya.

Cinta sejati berarti cinta tanpa imbalan, dimana istri maupun suami tidak mengharapkan apapun dari pasangannya selain ridho dari pasangan dan Allah SWT. Pasangan Anda akan berusaha membuat Anda bahagia juga mengajak Anda ibadah.

Karena pentingnya hal ini, Allah SWT. mengingatkan secara khusus kewajiban para kepala rumah tangga ini di dalam firmannya.

Yā ayyuhallażīna āmanụ qū anfusakum wa ahlīkum nāraw wa qụduhan-nāsu wal-ḥijāratu ‘alaihā malā`ikatun gilāẓun syidādul lā ya’ṣụnallāha mā amarahum wa yaf’alụna mā yu`marụn.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

3. Mengenalkan Islam pada Anak

Sudah semestinya pasangan suami istri bekerjasama dalam mendidik anak, seperti yang diucapkan oleh Syaikh Abdurrahman as-Sa’di,

Ia menjelaskan bagaimana melindungi diri dari api neraka yang salah satunya yaitu memberi kewajiban kepada istri untuk beribadah dan menjalankan perintah Allah serta tidak melakukan sesuatu yang dilarang-Nya.

Adapun memelihara istri dan anak-anak dari api neraka adalah dengan mendidik dan mengajarkan mereka syariat Islam, dan memberitahukan mereka untuk melaksanakan perintah Allah SWT.

Dari ayat ini dapat dilihat bahwa tidak ada yang dapat selamat dari api neraka kecuali orang-orang yang melaksanakan perintah Allah, baik bagi dirinya ataupun orang-orang yang ada dalam tanggung jawabnya.

Ini bercermin dengan sabda yang Rasulullah SAW yang artinya,

“Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun. Dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun, maka pukullah apabila dia tidak melaksanakannya.” (HR. Abu Dawud no.494)

4. Mendidik Anak Tanggung Jawab Suami dan Istri

Banyak sekali kesalahpahaman dalam mendidik anak dengan baik, mulai dari cara metode dan bahkan tidak adanya kolaborasi antara suami dan istri.

Kebanyakan orang mengira terkhusus para suami, ia menganggap bahwa urusan dia adalah mencari nafkah saja. Sedangkan urusan mendidikan anak itu, adalah urusan yang diberikan untuk sang istri.

Menurut beberapa ahli psikolog anak, hal itu berpeluang kecil dalam memberikan sekaligus menciptakan karakter yang baik terhadap anak.

Imam Zakiyudin Abdul Azhim Al-Mundziri, At-Taghrib wat Tarhib minal Haditsits Syarif menyebutkan bahwa keutamaan orang tua dalam mendidik anak adalah menanamkan norma-norma.

Al-Mundziri mengutip beberapa hadist yang pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW,

Dari sahabat Jabir bin Samurah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Pengajaran seseorang pada anaknya lebih baik dari (ibadah/pahala) sedekah satu sha,’” (HR At-Tirmidzi).

Hadits diatas berisi mengenai orang tua pada umumnya memberikan hal yang bersifat duniawi, tetapi pemberian itu belumlah cukup terhadap anak, karena hanya duniawi.

Selain pemberian materi yang bersifat duniawi, Orang tua perlu juga memberikan pengarahan moral dan etika kepada anak.

Penutup

Menikah dan membangun rumah tangga adalah tanggung jawab serta amanah yang besar dalam setiap insan, dengan demikian kita semua harus benar-benar mempersiapkan kematangan dalam diri, termasuk adalah membaca doa pernikahan.

Sebagai umat Islam pastinya ingin sekali memiliki rumah tangga yang sakinah, mawadah, wa rahmah. Nabi Muhammad Saw menganjurkan kita untuk memohon dan meminta kepada Allah SWT agar rumah tangga kita semua dijaga dengan baik.

Baca Juga:

Jangan sampai ketinggalan informasi terkini seputar teknologi dan tutorial terbaru dari Iuwashplus.or.id:

DMCA.com Protection Status