Home » Islami » Doa Memandikan Jenazah Beserta Cara Memandikan Jenazah

Doa Memandikan Jenazah Beserta Cara Memandikan Jenazah

Iuwashplus.or.id Memandikan jenazah merupakan salah satu kewajiban umat muslim terhadap muslim yang lainnya ketika ada saudara muslim yang meninggal. Hukum mengurus jenazah termasuk memandikannya adalah fardhu kifayah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui doa memandikan jenazah.

Fardhu kifayah sendiri merupakan kewajiban yang berlaku bagi semua umat Islam namun jika sudah ada yang melaksanakannya dengan baik maka hal itu akan menggugurkan kewajiban umat muslim yang lain. Untuk memahami perkara memandikan jenazah dan doanya, silakan simak ulasan berikut.

Kewajiban Mengurus Jenazah Menurut Islam

Kewajiban Mengurus Jenazah Menurut Islam

Setidaknya ada 4 kewajiban bagi setiap muslim dalam hal mengurus jenazah. Kewajiban tersebut termasuk fardhu kifayah. Jika sudah dilaksanakan dengan baik oleh sebagian yang lain maka tidak ada kewajiban bagi sebagian lainnya untuk melaksanakan.

Namun jika tidak ada cukup orang yang mengurusi perkara kematian sesama umat muslim tersebut, maka umat muslim lainnya yang tidak turut serta dalam mengurus jenazah bisa mendapatkan dosa. Adapun 4 hal yang diwajibkan dalam mengurus jenazah adalah:

1. Kewajiban Memandikan Jenazah

Kewajiban pertama dalam mengurus jenazah umat muslim adalah memandikan. Proses ini diawali dengan niat doa memandikan jenazah. Kewajiban ini tidak perlu dilakukan jika jenazah wafat dalam keadaan syahid di jalan Allah. Seperti ketika berperang melawan kaum musyrik.

2. Kewajiban Mengkafani Jenazah

Setelah selesai dimandikan, maka kewajiban selanjutnya adalah mengkafani jenazah meskipun hanya dengan satu lembar kain. Meski begitu, sesuai tuntunan sunnah sebaiknya untuk laki-laki menggunakan 3 lembar kain dan untuk perempuan 5 lembar kain kafan.

Kain kafan yang digunakan adalah yang berwarna putih bersih dan sudah diberi wewangian. Kain tersebut bukan kain yang mewah namun menggunakan bahan yang baik.

3. Kewajiban Mensholatkan Jenazah

Kewajiban selanjutnya adalah mensholatkan jenazah. Sholah jenazah dipimpin oleh seorang imam dan terdiri dari 4 takbir. Adapun bacaan setelah takbir pertama adalah Al Fatihah. Pada takbir kedua membaca shalawat dan mendoakan jenazah pada takbir ketiga dan keempat.

4. Kewajiban Menguburkan Jenazah

Yang terakhir adalah kewajiban menguburkan jenazah dengan tata cara yang sesuai syariat. Diantaranya adalah memperdalam lubang kuburnya hingga 2 meter, kuburan berupa lahat yaitu bagian yang dikeruk untuk menempatkan jenazah di dalamnya.

Baca Juga  Bacaan Sholawat Jibril, Arti, Keutamaan dan Asal Usulnya Lengkap

Posisi tubuh jenazah dimiringkan ke kanan menghadap kiblat. Lahat tersebut kemudian ditutup dengan papan, baru kemudian ditimbun tanah. Selanjutnya seluruh yang hadir di pemakaman mendoakan jenazah dan memohonkan ampunan agar ruh orang tersebut selamat.

Sunnah dalam Mengurus Jenazah

Sunnah dalam Mengurus Jenazah

Selain beberapa kewajiban yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa sunnah yang perlu diperhatikan dalam mengurus jenazah. Diantaranya adalah seperti berikut:

  • Menutup kedua mata jenazah yang meninggal dunia dan mendoakan kebaikan pada jenazah.
  • Mengikat dagu jenazah agar mulutnya tidak terbuka.
  • Melemaskan seluruh bagian persendian jenazah agar tidak kaku atau mengeras, selain itu meletakkan sesuatu di atas perut jenazah agar tidak mengembung.
  • Menutupi jasad dengan kain yang bercorak
  • Menyegerakan seluruh penyelenggaraan jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan hingga menguburkan jenazah.
  • Menguburkan jenazah di kota yang menjadi tempat umat muslim tersebut meninggal.

Syarat Memandikan Jenazah dalam Islam

Syarat Memandikan Jenazah dalam Islam

Sebelum membahas tentang bacaan doa memandikan jenazah, ada baiknya ketahui terlebih dahulu apa saja yang menjadi syarat memandikan jenazah dalam Islam. Berikut ini penjelasannya.

1. Syarat Orang yang Memandikan Jenazah

Pada dasarnya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi umat muslim yang hendak memandikan jenazah. Diantaranya adalah seperti berikut:

  1. Beragama Islam, berakal dan sudah baligh.
  2. Memahami tentang hukum dan tata cara memandikan jenazah.
  3. Memiliki niat memandikan jenazah.
  4. Memiliki sifat amanah dan mampu menutupi aib jenazah.

2. Syarat Jenazah yang akan Dimandikan

Selain syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang akan memandikan jenazah, ada beberapa syarat bagi jenazah yang akan dimandikan. Syarat tersebut antara lain adalah:

  1. Jenazah adalah orang Islam.
  2. Ada sebagian tubuh, meskipun hanya sedikit yang dapat dimandikan.
  3. Jenazah bukanlah orang yang wafat dalam keadaan syahid.
  4. Bukan merupakan bayi yang meninggal karena terjadi keguguran yang usianya kurang dari 4 bulan.
  5. Bayi yang meninggal karena keguguran dengan usia lebih dari 4 bulan.

Adab Memandikan Jenazah dalam Islam

Adab Memandikan Jenazah dalam Islam

Pada saat ada orang muslim yang meninggal dunia, maka kewajiban keluarga yang ditinggal untuk mengurus jenazahnya. Salah satunya adalah memandikan jenazah. Meski begitu, jika keluarga tersebut tidak memahami cara memandikan jenazah maka bisa meminta bantuan orang lain.

Memandikan jenazah sendiri merupakan salah satu kewajiban umat muslim dan sekaligus bentuk penghormatan kepada jenazah. Oleh karena itu ada beberapa adab yang harus diperhatikan dalam perkara memandikan jenazah. Adab tersebut antara lain adalah:

1. Memandikan Jenazah di Tempat Terlindung

Adab yang pertama adalah memilih tempat yang terlindung untuk memandikan jenazah. Yaitu terlindung dari pandangan manusia. Dengan cara ini maka aurat jenazah akan tetap terjaga dengan baik dan tidak terlihat oleh orang lain yang bukan mahram atau pasangannya.

Baca Juga  6 Rukun Iman Lengkap dengan Makna dan Penjelasannya

2. Orang yang Memandikan Jenazah Memenuhi Syarat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi orang yang akan memandikan jenazah. Seperti beragama Islam, berakal, baligh, amanah, serta mengetahui adab dan cara memandikan jenazah, termasuk doa memandikan jenazah.

Syarat lainnya yang harus dipenuhi adalah jenazah laki-laki dimandikan oleh kaum laki-laki dan jenazah perempuan dimandikan oleh kaum perempuan. Sebagai catatan, yang paling utama adalah kerabat terdekat. Seperti kakek nenek, ayah ibu, saudara, anak, pasangan dan lainnya.

3. Menutup Aurat Jenazah

Adab berikutnya yang tidak kalah penting adalah menutup aurat jenazah. Sebelum mulai memandikan jenazah, maka sebaiknya pihak keluarga sudah menyiapkan kain yang digunakan untuk menutup aurat selama jenazah dimandikan. Sehingga terlindung dari pandangan orang.

4. Memperlakukan Jenazah dengan Lembut

Islam mengajarkan untuk menghormati dan menghargai orang lain, termasuk bagi orang yang sudah meninggal. Sehingga pada saat memandikan jenazah pun harus dilakukan dengan lembut dan hati-hati.

Termasuk bagi jenazah yang sudah dalam kondisi kaku, maka orang yang memandikan bisa melemaskan persendian jenazah tersebut secara lembut. Caranya adalah dengan menekuk sendi-sendinya dua atau tiga kali.

5. Membersihkan Najis dan Kotorannya

Adab berikutnya adalah membersihkan najis maupun kotoran yang ada di dalam tubuh jenazah. Caranya adalah dengan mendudukkan jenazah kemudian menekan bagian perutnya dengan lembut sambil mengalirkan air. Lalu diikuti dengan istinja’ pada jenazah tersebut.

Tidak lupa pula membersihkan area mulut, gigi serta hidung dengan cara yang lembut. Termasuk membersihkan bagian rambut dan jenggot bagi laki-laki. Selanjutnya jenazah bisa diwudhukan. Seluruh proses tersebut harus dilakukan dengan lembut dan tidak dipaksakan.

6. Merapikan Jenazah setelah Selesai Dimandikan

Setelah selesai dimandikan maka jenazah bisa dirapikan terlebih dahulu. Diperbolehkan untuk memotong kuku jenazah jika terlihat panjang, menyisir rambutnya serta mengepang rambutnya. Sehingga jenazah sudah rapi sebelum dikafani dan dikuburkan.

7. Menutup Aib Jenazah

Adab terakhir yang harus diperhatikan adalah menutup aib jenazah, baik selama proses memandikan maupun setelah selesai memandikan jenazah. Itulah mengapa salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memandikan jenazah adalah memiliki sifat amanah.

Dalam hal ini orang yang memandikan jenazah wajib untuk menutup aib jenazah, terutama jenazah yang dikenal sebagai orang baik semasa hidupnya. Sementara bagi jenazah ahli maksiat maka diperbolehkan membuka aib jenazah saat dimandikan sebagai pembelajaran.

Doa Memandikan Jenazah Lengkap (Arab, Latin, Arti) Perempuan & Laki-laki

Doa Memandikan Jenazah Lengkap (Arab, Latin, Arti) Perempuan & Laki-laki

Sebelum memandikan jenazah, umat muslim sebaiknya sudah memahami bagaimana tata cara dan bacaan doanya. Karena hal itu termasuk syarat yang wajib dipenuhi oleh orang yang memandikan jenazah. Adapun bacaan doanya adalah seperti berikut:

1. Doa Niat Memandikan Jenazah Laki-Laki

1. Doa Niat Memandikan Jenazah Laki-Laki


نَوَيْتُ الْغُسْلَ اَدَاءً عَنْ هذَاالْمَيِّتِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla adaa-an ‘an haadzal mayyiti lillahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (laki-laki) ini karena Allah Ta’ala

Baca Juga  Inilah 10 Hal Cara Menenangkan Hati dan Pikiran Menurut Islam

2. Doa Memandikan Jenazah Perempuan

2. Doa Memandikan Jenazah Perempuan


نَوَيْتُ الْغُسْلَ اَدَاءً عَنْ هذِهِ الْمَيِّتَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla adaa-an ‘an haadzihil mayyitati lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (perempuan) ini karena Allah Ta’ala

Perlengkapan untuk Memandikan Jenazah

Dalam mengurus jenazah, ada beberapa perlengkapan yang sebaiknya disiapkan terlebih dahulu agar proses memandikan jenazah berjalan lancar dan sempurna. Adapun perlengkapan yang dibutuhkan antara lain adalah:

  • Sarung tangan dan masker atau bisa juga kain untuk orang yang memandikan agar tidak terkena kotoran, najis atau penyakit.
  • Spon atau kain untuk membersihkan badan jenazah yang dimandikan.
  • Kapur barus yang dihaluskan dan dilarutkan ke dalam air.
  • Daun bidara (jika ada) yang digunakan untuk mencuci rambut atau kepala jenazah, jika tidak bisa menggunakan shampo.
  • Air dalam satu wadah ember dan air dengan larutan kapur barus dalam satu wadah ember.
  • Kain untuk menutup aurat jenazah dan handuk untuk mengeringkan.
  • Gayung.
  • Plester untuk menutup luka jenazah jika ada.
  • Gunting kuku untuk memotong kuku jenazah jika kukunya panjang.

Tata Cara Memandikan Jenazah dalam Islam

Tata Cara Memandikan Jenazah dalam Islam

Setelah mengetahui doa memandikan jenazah dan memahami apa saja yang diperlukan dalam proses memandikan jenazah, maka selanjutnya akan dibahas tentang tata cara memandikan jenazah seperti berikut ini:

  1. Jenazah ditempatkan di tempat yang agak tinggi dan auratnya ditutup menggunakan kain. Pada laki-laki sebatas pusar sampai lutut, sementara pada perempuan dari bagian dada sampai ke lutut.
  2. Membaca niat memandikan jenazah dalam Bahasa Arab dan basmalah.
  3. Posisi jenazah diposisikan mendekati duduk (jika bukan orang hamil) dengan ditopang tangan kanan, sementara tangan kiri menekan dan mengurut bagian perutnya agar kotoran di dalamnya keluar, perbanyaklah aliran air.
  4. Kemudian tangan bisa dibungkus dengan kain atau sarung tangan untuk istinja’ pada jenazah.
  5. Masukkan kain basah menggunakan jari-jari untuk membersihkan mulut dan gigi jenazah serta lubang hidungnya. Cara ini dilakukan tanpa memasukkan air.
  6. Lakukan wudhu kepada jenazah seperti wudhu pada umumnya.
  7. Cuci bagian kepala dan jenggotnya menggunakan busa yang berasal dari daun bidara, demikian juga dengan badan dan bagian belakang badan.
  8. Siramkan air pada jenazah, disunnahkan untuk menyiramkan air sebanyak tiga kali dan dimulai dari yang sebelah kanan.
  9. Disunnahkan pula melewatkan air dengan tangan pada bagian perut jenazah.
  10. Perkara yang dimakruhkan adalah menggunakan air panas dan daun usynan tanpa adanya kebutuhan.
  11. Disunnahkan untuk menyiramkan air kapur barus dan daun bidara pada siraman yang paling akhir.

Penutup

Di dalam kitab Kasyifatus Saja, Syekh Nawawi menjelaskan bahwa dalam memandikan jenazah disunnahkan untuk melakukan basuhan pertama menggunakan daun bidara, basuhan kedua membersihkan daun bidara dan basuhan ketiga dengan campuran kapur barus tanpa mengubah air.

Cara diatas bisa diulangi sebanyak dua kali karena pada ketiga basuhan tersebut masih dianggap sebagai satu kali basuhan.

Doa memandikan jenazah merupakan salah satu bacaan niat yang dilakukan sebelum memandikan jenazah. Adapun syarat bagi yang memandikan adalah beragama Islam, berakal, baligh, memahami adab maupun tata cara memandikan jenazah, selain itu harus amanah dan menutup aib jenazah.

Baca Juga:

Jangan sampai ketinggalan informasi terkini seputar teknologi dan tutorial terbaru dari Iuwashplus.or.id:

DMCA.com Protection Status