Home » Pendidikan » Doa Wudhu Arab Latin Beserta Cara Wudhu yang Benar

Doa Wudhu Arab Latin Beserta Cara Wudhu yang Benar

JAKARTA – Sebelum melaksanakan ibadah seperti shalat, umat Muslim diwajibkan untuk mengambil wudhu terlebih dahulu. Wudhu merupakan salah satu elemen mendasar dalam Islam dan memiliki tata cara serta urutan tertentu dalam pelaksanaannya. Sebelum melaksanakan shalat atau membaca Al-Qur’an, wudhu wajib dilakukan. Banyak orang penasaran mengenai tata cara dan rukun wudhu, serta apakah ada perbedaan dalam cara mengambil wudhu antara pria dan wanita. Menurut Kementerian Agama, bagaimana cara mengambil wudhu, apa saja rukunnya? Kalian dapat menemukan informasi lebih detail mengenai urutan dan doa wudhu untuk pria dan wanita dalam artikel kita ini.

Wudhu merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum menjalankan ibadah tertentu seperti shalat dalam agama Islam. Wudhu adalah salah satu elemen penting dalam proses bersuci dan pembersihan sebelum beribadah. Selain itu, berada dalam keadaan wudhu di luar waktu ibadah juga sangat dianjurkan. Jika kamu ingin mengetahui cara yang benar dalam mengambil wudhu, dalam artikel ini kita akan membahas urutan wudhu,doa niat wudhu serta doa setelah wudhu.

Kapan Niat Wudhu Dibaca?

Kapan Niat Dibaca

Sebelum kita membahas doa niat wudhu beserta urutan tata cara berwudhu, alangkah baiknya jika kita mengetauhi terlebih dahulu satu hal yang penting yakni, kapan niat wudhu dibaca?

Niat wudhu sebaiknya dibaca sebelum memulai proses wudhu. Niat ini tidak perlu diucapkan dengan lantang, melainkan cukup di dalam hati. Dengan niat yang benar, kita bisa memastikan bahwa wudhu yang kita lakukan memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk membersihkan diri sebelum melaksanakan ibadah seperti shalat.

Sebagai contoh, saat kita ingin berwudhu di kantor, sebelum membasuh wajah dan anggota badan yang lain, kita bisa membaca niat di dalam hati, seperti: “Niat saya berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil dan mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.”

Dengan niat yang jelas dan tulus, wudhu kita akan lebih bermakna dan dapat membantu kita dalam menjalani kegiatan ibadah dengan khusyuk dan penuh kesadaran.

Baca Juga: Niat Puasa Ramadhan Dan Waktu Untuk Berniat yang Tepat

Doa Niat Wudhu dan Urutan Tata Cara Wudhu

Doa Niat Wudhu dan Urutan Tata Cara Wudhu

Setelah memahami kapan waktu wudhu dibaca, saya akan mejelaskan tata cara berwudhu yang tepat menurut anjuran nabi, yuk simak penjelasan saya dibawah ini:

1. Membaca Doa Niat Wudhu

Pertama, lipat lengan hingga melewati siku, kemudian berniat dengan mengucapkan didalam hati “Saya berniat mengambil wudhu untuk mencari ridha Allah”.

Lalu membaca doa niat wudhu bahasa arab diucapkan didalam hati sebagai berikut:

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم, أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ, نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Bacaan Latinya: “Bismillahirrahmanirrahim, A’udzubillahi minasy syaithanirrajim, Nawaitul whuduua liraf’il hadatsil ashghari fardal lillaahi ta’aalaa”.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah Ta’ala..

Setelah membaca niat diatas, selanjutnya kita dapat memulai wudhu. Berikut urutan tata cara wudhu yang benar:

2. Mencuci Tangan

Cuci tangan hingga pergelangan sebanyak tiga kali. Pastikan mencuci di antara jari-jari dan jika ada cincin, gerakkan agar bagian bawahnya ikut tercuci.

3. Mengambil Air untuk Mulut

Ambil air dengan tangan kanan sebanyak tiga kali secara terpisah, lalu kumur-kumur setiap kali mengambil air.

4. Mengambil Air untuk Hidung

Tarik air ke hidung dengan tangan kanan sebanyak tiga kali secara terpisah. Bersihkan hidung dengan tangan kiri.

5. Mencuci Wajah

Mulai dari garis rambut di dahi hingga ke bawah dagu dan dari telinga kiri hingga telinga kanan, cuci wajah sebanyak tiga kali.

6. Mencuci Lengan Kanan

Cuci lengan kanan hingga siku sebanyak tiga kali. Pastikan seluruh lengan tercuci dengan baik tanpa ada bagian kering.

Baca Juga  Arti La Tahzan Innallaha Ma’ana, Tulisan Arab & Maknanya

7. Mencuci Lengan Kiri

Cuci lengan kiri hingga siku sebanyak tiga kali. Pastikan seluruh lengan tercuci dengan baik tanpa ada bagian kering.

8. Mengusap Kepala

Basahi tangan dengan air baru. Usap kepala dengan tangan kanan dan jari-jari tangan sekali saja.

9. Mengusap Telinga

Basahi tangan, lalu usap bagian dalam telinga kanan dengan jari telunjuk kanan dan bagian luar dengan ibu jari kanan; bagian dalam telinga kiri dengan jari telunjuk kiri dan bagian luar dengan ibu jari kiri.

10. Mengusap Leher

Tanpa mengambil air lagi, usap leher dengan sisi luar tiga jari yang tersisa.

11. Mencuci Kaki Kanan

Cuci kaki kanan hingga mata kaki sebanyak tiga kali. Mulai dari ujung jari-jari dan pastikan di antara jari-jari tercuci.

12. Mencuci Kaki Kiri

Cuci kaki kiri hingga mata kaki sebanyak tiga kali. Mulai dari ujung jari-jari dan pastikan di antara jari-jari tercuci.

Niat Wudhu Dalam Bahasa Indonesia

Niat Wudhu Dalam Bahasa Indonesia

Bolehkah membaca niat wudhu dalam bahasa indonesia? Tentu saja, Kita boleh membaca niat wudhu dalam bahasa Indonesia. Yang terpenting dalam berniat adalah kita paham apa yang kita niatkan dan mengucapkannya dengan tulus di dalam hati. Niat merupakan bagian dari ikhlas dan kesadaran dalam menjalankan ibadah, termasuk wudhu. Jadi, jika kamu lebih merasa nyaman dan paham dengan menggunakan bahasa Indonesia untuk niat wudhu, maka tidak ada masalah untuk melakukannya.

Berikut niat wudhu dalam bahasa Indonesia:

“Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil dan menyucikan diri demi meraih keridhaan Allah SWT dalam melaksanakan ibadah.”

Niat ini diucapkan dalam hati saat kita akan memulai wudhu. Dengan niat yang tulus dan benar, insya Allah wudhu yang kamu lakukan akan diterima dan menjadi bagian dari kesiapan diri dalam menjalankan ibadah.

Baca Juga: Bacaan Doa Berbuka Puasa Ramadhan Bahasa Arab dan Artinya

Bacaan Doa Setelah Wudhu Menurut Anjuran Nabi

Bacaan Doa Setelah Wudhu Menurut Anjuran Nabi

Beberapa sumber menyebutkan doa yang dibaca ketika mencuci tiap anggota tubuh saat wudhu. Namun, menurut riwayat sahih, Nabi Muhammad SAW tidak membaca doa khusus saat mengambil wudhu.

Oleh karena itu, walaupun doa tersebut memiliki makna yang baik, tidak diwajibkan untuk membacanya saat wudhu. Meskipun demikian, tidak ada larangan untuk membacanya.

Menurut riwayat sahih, Nabi Muhammad SAW setelah selesai wudhu dapat membaca doa setelah wudhu bahasa arab sebagai berikut:

اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

Bacaan Latinya: “Asyhadu allaa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuuwa rosuuluhuu, alloohummaj’alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathohhiriina, waj’alnii min ‘ibadikash shaalihiin”.

Artinya: “Aku bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi doa sebelum dan sesudah wudhu-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.

Nabi Muhammad SAW berkata bahwa delapan pintu surga akan dibuka bagi siapa saja yang membaca doanya, dan dia tidak diperbolehkan masuk melalui pintu manapun yang dia inginkan. (Hadis No. 41 Sunan At-Tirmidzi).

Rukun Wudhu

Menurut mazhab Hanafi, ada empat rukun wudhu yakni:

  1. Mencuci wajah.
  2. Mencuci tangan hingga siku.
  3. Mengusap seperempat kepala.
  4. Mencuci.

Adapun rukun wudhu menurut para ulama dan para sahabat nabi, ada enam rukun wudhu yakni:

  1. Niat.
  2. Mencuci muka, termasuk mulut dan hidung.
  3. Mencuci kedua tangan hingga mencapai siku.
  4. Mengusap sebagian kepala.
  5. Mencuci kedua kaki hingga mencapai mata kaki.
  6. Tertib Mengikuti urutan yang benar dalam mencuci anggota tubuh.

Enam rukun wudhu tersebut juga diperkuat oleh dalil dari Al-Qur’an dan Hadits. Berikut ini rukun wudhu dan dalil yang mendukungnya dari Al-Qur’an dan Hadits:

  1. Niat.
    Dalil: Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niat, dan seseorang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan” (HR. Bukhari dan Muslim).
  2. Mencuci muka, termasuk mulut dan hidung.
    Dalil: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu” (QS. Al-Ma’idah: 6).
  3. Mencuci kedua tangan hingga mencapai siku.
    Dalil: “…dan tanganmu sampai dengan siku” (QS. Al-Ma’idah: 6).
  4. Mengusap sebagian kepala.
    Dalil: “…dan usaplah kepalamu” (QS. Al-Ma’idah: 6).
  5. Mencuci kedua kaki hingga mencapai mata kaki.
    Dalil: “…dan (basuh) kakimu sampai ke mata kaki” (QS. Al-Ma’idah: 6).
  6. Mengikuti urutan yang benar dalam mencuci anggota tubuh.
    Dalil: Hadits dari Abdullah bin Zaid: “Rasulullah SAW mengambil wudhu, beliau mulai dari mencuci mukanya, kemudian mencuci tangan kanan hingga mencapai siku, lalu tangan kiri hingga mencapai siku, kemudian mengusap kepala, dan mencuci kaki kanan hingga mata kaki, lalu kaki kiri hingga mata kaki.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Niat Sholat Taubat Zina Dan Cara Menghindari Perbuatan Zina

Syarat Sah Fardhu Wudhu

Syarat wudhu adalah kondisi atau persyaratan yang harus dipenuhi sebelum seseorang melakukan wudhu dalam Islam. Wudhu sendiri merupakan proses pembersihan dan penyucian anggota tubuh dengan menggunakan air sebelum melaksanakan ibadah tertentu, seperti salat atau membaca Al-Quran.

Baca Juga  Doa Sujud Sahwi Arab Latin Beserta Cara Sujud Sahwi yang Benar

Berikut ini beberapa syarat sah wudhu yang harus kita ketahui:

  1. Islam atau muslim.
  2. Tamyiz atau usia baligh cukup umur atau pubertas.
  3. Suci atau bersih.
  4. Tidak boleh ada sesuatu yang menghalangi air ke kulit.
  5. Tidak boleh ada sesuatu disalah satu anngota badan wudhu yang dapat mengubah keaslian air.
  6. Memahami jika hukum wudhu adalah wajib.
  7. Tidak boleh beri`tiqad atau berkeyakinan jika hukum wudhu itu sunnah atau tidak wajib.
  8. Menggunakan air wudhu yang suci dan halal.
  9. Memasuki waktu sholat yang akan dilaksanakan.
  10. Muwalah atau saat melakukan wudhu, kita harus memastikan bahwa semua bagian yang wajib dicuci telah basah oleh air, sehingga tidak ada bagian yang terlewatkan atau kering.

Dalil syarat wudhu dapat ditemukan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Berikut ini adalah beberapa dalil yang berhubungan dengan syarat wudhu:

1. Firman Allah SWT dalam Surat Al-Ma’idah ayat 6:

وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ مَا يُرِيدُ اللَّـهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَـٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “Dan jika kamu junub, maka bersucilah. Jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau datang dari tempat buang air, atau kamu menyentuh perempuan, lalu kamu tidak mendapatkan air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia ingin membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.”

2. Hadits dari Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Zaid dalam Shahih Muslim (234):

“Abdullah bin Zaid berkata, ‘Aku datang kepada Nabi SAW, lalu aku meminta petunjuk darinya tentang wudhu.’ Maka beliau menyerahkan kepada ku sebuah bejana berisi air, lalu beliau mulai mencuci kedua tangannya sebanyak tiga kali, kemudian mencuci wajahnya sebanyak tiga kali, lalu mencuci kedua tangannya hingga ke siku sebanyak tiga kali, kemudian mengusap kepalanya, lalu mencuci kedua kakinya hingga ke mata kaki sebanyak tiga kali Kemudian Rasulullah SAW bersabda, ‘Inilah wudhu yang telah Allah perintahkan kepada kita. Barangsiapa yang meninggalkan satu anggota badan dalam wudhu, pasti akan diharamkan baginya masuk surga.'”

3. Hadits dari Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dalam Shahih Muslim (235):

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Jika salah seorang di antara kalian berwudhu, hendaklah ia menyela-nyela jari-jarinya ketika mencuci wajah dan tangan.'”

Dalil-dalil di atas menjelaskan beberapa syarat dan tata cara melakukan wudhu yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan diwajibkan oleh Allah SWT. Dalam melaksanakan wudhu, kita harus memastikan bahwa seluruh anggota wudhu telah tercuci dengan baik agar wudhu kita sah dan diterima.

Faq

Apa saja hal-hal yang membatalkan wudhu?

15 hal yang dapat membatalkan wudhu:

  1. Segala sesuatu yang keluar dari bagian depan dan belakang, baik sedikit maupun banyak, akan membatalkan wudhu.
  2. Keluarnya gas dari bagian belakang (kentut).
  3. Kehilangan janin atau aborsi.
  4. Keluarnya darah, nanah, atau cairan kuning dari tubuh, selain dari bagian depan dan belakang. Cairan ini akan membatalkan wudhu jika menyebar dari titik asalnya. Tidak ada perbedaan antara cairan yang keluar secara alami atau ditekan untuk keluar; jika melewati titik asalnya, wudhu menjadi batal.
  5. Muntah sebanyak satu mulut penuh. Muntahan bisa berupa makanan, air, atau empedu. Jika muntahan keluar sedikit demi sedikit tetapi jumlahnya mencapai satu mulut penuh, wudhu akan batal.
  6. Darah keluar dari mulut sebanyak atau lebih banyak dari air liur. Jumlah darah dan air liur dapat ditentukan dari warna: jika kuning, air liur lebih banyak; jika merah muda, jumlahnya sama; jika merah, darah lebih banyak. Jika air liur lebih banyak dari darah, wudhu tidak batal. Menggigit buah seperti apel atau pir dan melihat bekas darah tidak akan membatalkan wudhu.
  7. Tidur yang membuat seseorang kehilangan kendali diri akan membatalkan wudhu. Tidak masalah posisi tidur, baik tengkurap, telentang, atau menyamping. Namun, mengantuk ringan yang cukup untuk mendengar percakapan di sekitar tidak akan membatalkan wudhu. Jika seseorang tidur dengan bersandar pada sesuatu dan akan jatuh jika sandarannya dihilangkan, wudhu mereka batal.
  8. Pingsan, baik dalam waktu singkat maupun lama.
  9. Tertawa saat sholat. Tertawa berbeda dengan tersenyum. Tertawa bersuara dan dapat didengar, sehingga tertawa saat sholat akan membatalkan wudhu. Jika wudhu batal, sholat pun batal. Tersenyum tidak bersuara, jadi tidak membatalkan sholat atau wudhu. Tertawa pelan yang hanya terdengar oleh diri sendiri akan membatalkan sholat tetapi tidak membatalkan wudhu. Menurut mazhab Syafi’i, tertawa keras saat sholat tidak membatalkan wudhu.
  10. Kontak fisik intens antara pria dan wanita juga akan membatalkan wudhu. Kontak fisik intens meliputi menyentuh atau meraba bagian tubuh yang terlarang tanpa penghalang atau hanya dengan penghalang tipis. Tidak masalah apakah kontak tersebut menyebabkan keluarnya cairan (madzi) atau tidak, wudhu tetap batal. Menurut Imam Muhammad, kontak fisik intens hanya membatalkan wudhu jika ada keluarnya cairan (madzi). Jika tidak ada cairan yang keluar, wudhu tidak batal.
  11. Jika seorang pria memasukkan tisu ke dalam saluran kencingnya untuk menghentikan aliran urine, dan kemudian tisu tersebut keluar atau dikeluarkan, wudhu akan batal. Tidak masalah apakah tisu tersebut basah atau tidak. Namun, jika tisu hanya dimasukkan sebagian dan tidak sepenuhnya masuk ke dalam saluran kencing, wudhu tidak batal selama bagian tisu yang terluar tidak terkena urine. Tetapi jika tisu ditarik keluar atau jatuh dengan sendirinya dan ada sedikit cairan di atasnya, wudhu akan batal.
  12. Jika seorang wanita memasukkan kain atau tisu ke dalam atau di luar organ reproduksinya, dan kemudian kain atau tisu tersebut keluar atau dikeluarkan dalam keadaan basah, wudhu akan batal. Jika bagian dalam tisu yang diletakkan di luar organ basah, wudhu batal. Tidak masalah apakah kelembapan menyebar ke bagian luar tisu atau tidak. Jika tisu dimasukkan ke dalam organ, basahnya bagian dalam tisu saja tidak cukup untuk membatalkan wudhu. Kelembapan harus menyebar ke bagian luar tisu juga.
  13. Jika seseorang yang telah melakukan tayammum kemudian menemukan air, wudhu yang diperoleh melalui tayammum akan batal.
  14. Bagi orang yang memiliki alasan khusus, seperti penyakit atau kondisi medis, wudhu mereka akan batal ketika waktu sholat berakhir.
  15. Mabuk karena mengonsumsi narkoba atau alkohol juga akan membatalkan wudhu. Meskipun penggunaan zat-zat ini secara tegas haram, mengonsumsi jumlah yang tidak membuat mabuk tidak akan membatalkan wudhu.
Baca Juga  Arti Syafakallah, Syafakillah, Syafahullah, Syafahallah & Cara Jawabnya

Harap dicatat bahwa penjelasan ini adalah ringkasan dari beberapa pandangan yang berbeda dalam hukum Islam dan mungkin tidak mencerminkan pandangan semua mazhab atau individu. Selalu konsultasikan dengan ahli agama lokal atau penasihat kepercayaan kalian untuk informasi yang lebih spesifik dan sesuai dengan pandangan kalian.

Apakah makan membatalkan wudhu?

Mengonsumsi makanan atau minuman yang dipanaskan atau dimasak dengan menggunakan api tidak akan membatalkan wudhu. Menurut keempat imam madzhab, wudhu tetap sah meskipun kita menyantap makanan yang dimasak dengan api. Sehingga, tidak perlu melakukan wudhu kembali setelah makan. Berikut adalah hadits yang berkaitan dengan hal ini:

“Rasulullah (SAW) memakan daging seekor kambing yang dimasak. Kemudian beliau sholat tanpa berwudhu kembali.” (H.R. Muslim)

Mengonsumsi makanan atau minuman yang telah diproses dengan panas tidak akan mempengaruhi status wudhu seseorang. Namun, jika seseorang merasa perlu untuk berwudhu setelah makan atau minum, tidak ada larangan untuk melakukannya. Hal ini lebih kepada kenyamanan dan keyakinan individu dalam menjalankan ibadah.

Penting untuk tetap menjaga kebersihan dan kesiapan dalam menjalankan ibadah. Jadi, jika merasa lebih nyaman untuk berwudhu setelah makan, tidak ada salahnya untuk melakukannya. Yang terpenting adalah menjaga konsentrasi dan khusyuk dalam melaksanakan ibadah, termasuk sholat.

Apakah skincare membatalkan wudhu?

Menggunakan skincare pada umumnya tidak membatalkan wudhu, asalkan produk yang digunakan tidak mengandung bahan yang waterproof atau anti air. Hal ini karena lapisan waterproof dapat menghalangi air mencapai kulit saat berwudhu, sehingga menghalangi proses wudhu yang benar.

Kita harus memastikan bahwa skincare yang kita gunakan sehari-hari tidak mengganggu kualitas wudhu kita. Jadi, sebelum memilih produk skincare, periksa label dan bahan-bahannya untuk memastikan bahwa produk tersebut tidak akan mempengaruhi wudhu.

Jika kamu merasa ragu tentang produk yang kamu gunakan, kamu bisa mencuci muka dengan air sebelum berwudhu untuk memastikan bahwa semua residu skincare telah terangkat dan tidak menghalangi air mencapai kulit. Dengan cara ini, kamu bisa menjaga kualitas wudhu dan melaksanakan ibadah dengan khusyuk.

Baca Juga: Inilah Niat Puasa Senin Kamis Beserta Manfaatnya Untuk Diri Sendiri

Jangan sampai ketinggalan informasi terkini seputar teknologi dan tutorial terbaru dari Iuwashplus.or.id:

DMCA.com Protection Status