Home » Islami » Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah: Arti & Implementasinya

Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah: Arti & Implementasinya

Iuwashplus.or.id Dalam setiap keadaan yang dialami, hendaknya sebagai seorang muslim kita harus menghadirkan Allah dalam setiap jengkalnya. Melalui kalimat-kalimat pujian seperti Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah. Kalimat-kalimat tersebut memang merupakan kalimat sederhana.

Namun ketika diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, insyaallah kita bisa mendapatkan berkah, kasih sayang, serta rida dari Allah SWT. Pun melalui hal tersebut berarti kita telah mengakui akan kelemahan diri sendiri. Oleh karena itu, kita menghadirkan Allah sebagai sumber kekuatan.

Arti dan Makna Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah

Arti dan Makna Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah

Kata-kata pujian seperti Masya Allah, Tabarakallah, dan Alhamdulillah tentu sudah tidak asing lagi di telinga umat muslim.

Sebab kalimat tersebut kerap kali digunakan untuk menyatakan ketakjuban akan sesuatu. Pun digunakan untuk mensyukuri sesuatu hal.

Masya Allah

Masya Allah

Frasa Masya Allah berasal dari Bahasa Arab yang terdiri atas kata Masya dan Allah. Apabila digabungkan, kedua kata tersebut memiliki arti “Allah telah berkehendak akan hal itu.” Arti tersebut menunjukkan atau mengandung makna bahwa semua yang terjadi di bumi ini telah diatur oleh Allah.

Kata telah dalam arti tersebut mengandung sebuah makna yang menyatakan bahwa semua (apa yang dicapai saat ini) sudah ditata oleh Allah SWT. Oleh karena itu, semua yang telah didapat atas izin Allah juga harus dirayakan dengan rasa syukur yang besar kepada Allah juga.

Sebab hanya dengan pertolongan Allah-lah, semua keinginan dan rencana dapat terealisasi serta berjalan lancar. Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin, kata Masya Allah bisa diartikan dalam dua arti.

هَذَا مَا شَاءَ الله

Hadza maasya Allah

Artinya: “Inilah yang dikehendaki oleh Allah”

Pertama, huruf pertama yakni huruf maa dijadikan sebagai kata sambung, maka statusnya berganti menjadi predikat. Sementara subjek dari kalimat tersebut tersembunyi dan bisa diisi dengan kata hadzaa yang memiliki arti “ini”.

Kemudian menjadi Hadzaa Masya Allah yang berarti “inilah yang dikehendaki oleh Allah.” Kedua, huruf maa dalam kalimat tersebut adalah kata benda yang menunjukkan sebab, sedangkan frasa sya Allah juga menunjukkan sebab tetapi berstatus kata kerja.

مَا شَاءَ اللهُ كَانَ

Maasya Allahu kaana

Artinya: “Apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi.”

Sementara itu, kata benda yang menunjukkan akibat dari adanya sebab memiliki yang tersembunyi dan bisa diisi dengan kaana. Maka dari itu lafadznya menjadi Masya Allah Kaana yang berarti “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi.”

Tabarakallah

Tabarakallah

Sementara kata Tabarakallah juga termasuk kata Bahasa Arab yang berasal dari Barakallah. Jika dilafalkan, keduanya memang memiliki bunyi yang sama selain bagian awal. Namun kedua kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Kalimat Barakallah tersusun atas kata Barakah dan Allah.

Apabila keduanya digabungkan, maka menjadi doa yang mengandung arti “semoga Allah memberkahi.” Sementara kalimat Tabarakallah terdiri dari kata ta, barakah, dan Allah. Jika digabungkan menjadi sebuah ungkapan berarti “Allah pemilik keberkahan.”

Selain itu, kata Tabarakallah juga bisa diartikan sebagai “Maha Berkah Allah”, “Maha Suci Allah”, dan “Maha Tinggi Allah.” Kata tersebut termasuk dalam ungkapan yang bisa digunakan untuk memuji Allah atas kebaikan yang telah diberikan.

Baca Juga  Tahiyat Akhir dan Tahiyat Awal Serta Hukum Membaca Tahiyat

Melalui ungkapan itu, secara tidak langsung kita juga mengakui bahwa kita berdaya karena ada pertolongan Allah di dalamnya. Ketika melafalkannya, kita tidak hanya mendapat pahala karena memuji Allah. Namun juga akan ditambah berkah dan kasih sayangnya.

Alhamdulillah

Alhamdulillah

Kata pujian lain yang juga sering digunakan adalah Alhamdulillah. Kalimat tersebut terdiri dari dua kata, yakni Alhamdu dan lillah. Kata Alhamdu memiliki arti “segala puji”, sedangkan kata lillah memiliki arti “bagi Allah”. Maka, apabila digabung, kalimat tersebut memiliki arti “segala puji bagi Allah.”

Biasanya kalimat hamdalah itu diaplikasikan ketika kita telah menyelesaikan sesuatu atau berhasil menggapai sesuatu. Baik dalam bentuk pendeknya maupun bentuk lengkapnya. Rasa syukur tersebut kemudian digambarkan melalui pujian Alhamdulillah.

Sebab apa yang sudah kita raih bukan semata-mata atas hasil kerja keras kita sendiri. Melainkan atas kuasa, izin, dan rida Allah-lah kita akhirnya bisa mencapai apa yang dicita-citakan. Bayangkan saja jika tidak ada campur tangan Allah di dalamnya, mustahil kita bisa menggapai hal tersebut. 

Cara Menggunakan Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah

Cara Menggunakan Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah

مَا شَآءَ ٱللَّهُ

Maasya Allah

Artinya: “Sesuatu yang dikehendaki Allah”.

مَا شَآءَ ٱللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّهِ

Maasya Allahu laa quwwata illa billah

Artinya: “Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”

Pujian Masya Allah bisa diucapkan dalam bentuk pendek yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pujian tersebut juga memiliki bentuk panjang yang tak kalah indahnya. Terdapat dua bentuk panjang yang bisa Anda gunakan. 

Pertama, dengan menambahkan kalimat laa haula wa laa quwwata illa billah setelahnya.Maka kemudian menjadi Masya Allah laa haula wa laa quwwata illa billah, yang berarti“Sesuatu yang dikehendaki Allah, tiada kekuatan selain kekuatan Allah.”

مَا شَآءَ ٱللَّهُ تَبَارَكَ اللهُ

Maasya Allah tabaarakallaah

Artinya: “Inilah yang dikehendaki Allah, semoga Allah memberkahi.”

Selain itu, kata Masya Allah juga bisa disambungkan dengan Tabarakallah. Mengingat keduanya memiliki makna yang hampir sama dan bisa digunakan untuk mengutarakan rasa kagum serta menyatakan doa agar Allah memberkahi setiap langkah yang akan dijalankan.

ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ

Alhamdulillah

Artinya: “Segala puji bagi Allah.”

ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ

Alhamdulillah hirabbil ’aalamiin

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

Sementara itu, kata Alhamdulillah bisa diucapkan dalam bentuk pendek dan digunakan untuk mensyukuri hal-hal kecil yang kerap terjadi di sekitar kita. Pun juga bisa diucapkan dengan menambahkan rabbil ‘alamiin.

Maka jika digabung, kalimat tersebut menjadi Alhamdulillah hirabbil ‘alamiin yang berarti “segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” Umumnya, kalimat hamdalah versi pendek tersebut memang biasa digunakan dalam keseharian, sedangkan versi panjangnya banyak digunakan untuk mengakhiri doa.

Kalimat Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah Dalam Al Quran

Kalimat Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah Dalam Al Quran

Kata-kata pujian itu bukan hanya sekadar kata yang digunakan oleh umat Islam secara turun temurun.

Namun ketiga kata tersebut sudah ada di dalam Al Quran. Bahkan anjuran praktiknya juga telah dijelaskan secara terang.

1. QS Al Kahfi: 39

وَلَوْلَآ إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَآءَ ٱللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّهِ ۚ إِن تَرَنِ أَنَا۠ أَقَلَّ مِنكَ مَالًا وَوَلَدً

Wa laulaa izdkhalta jannataka qulta maasyaa’allahu laa quwwata illa billah, in tarani ana aqalla mingka maalaw wa waladaa.

Artinya: “Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu, Masya Allah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan.”

2. QS Al A’raf: 54

تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Tabaarakallahu rabbul ‘aalamiin

Artinya: “Maha berkah Allah, pemelihara sekalian alam.”

3. QS Al Fatihah: 2

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

Alhamdulillah hirabbil ‘aalamiin

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

Baca Juga  Doa Sebelum Belajar: Arab, Latin dan Artinya Sesuai Sunnah

Kapan Kita Mengucapkan Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah?

Ketiga pujian yang diperuntukkan kepada Allah memang sering kali berdengung di telinga.

Namun masih banyak dari kita yang tidak tahu kapan penggunaan kalimat-kalimat tersebut dan harus menjawab apa ketika seseorang mengatakannya kepada kita.

1. Merasa Kagum

Ketika mengagumi suatu hal, seketika itu kita langsung terpana. Di momen seperti ini, jawaban yang biasa dilemparkan adalah “wow, cantiknya” atau “ganteng banget”. Padahal sebagai umat muslim, ketika menghadapi keadaan seperti itu, kita dianjurkan untuk berkata Masya Allah.

Melalui pujian tersebut, secara tidak langsung kita juga meyakini bahwa segala sesuatu itu bisa berhasil karena kehendak Allah SWT. Selain sebagai pujian kepada Tuhan kata tersebut juga termasuk bagian dari doa yang bisa mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengucapkannya.

2. Memohon Keberkahan

Lain dari kata Masya Allah, kata Tabarakallah biasa digunakan untuk memohon keberkahan. Umumnya, kata ini biasa disematkan setelah mengatakan Masya Allah, sehingga kalimatnya menjadi Masya Allah Tabarakallah.

Mirip dengan Tabarakallah, penggunaan kata Barakallah juga sering disalah artikan oleh sebagian orang. Padahal keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Kata Tabarakallah digunakan untuk memohon keberkahan kepada Allah, sedangkan Barakallah digunakan untuk mendoakan seseorang.

Pun penggunaan kata Barakallah bisa ditambahi dengan fiik, tergantung dari lawan bicaranya. Jika lawan bicaranya laki-laki, maka menggunakan fiika, jika perempuan menggunakan fiik. Sementara kata fiikum digunakan ketika berhadapan langsung, baik dengan laki-laki maupun perempuan.

Ketika seseorang mengucapkan Tabarakallah kepada Anda, Anda bisa turut memuji Allah dengan kata yang sama. Namun jika orang tersebut mengatakan Barakallahufiik, Anda bisa menjawab Wafiikum Barakallah yang artinya “Allah memberkahi kalian semua.”

3. Mendapat Suatu Nikmat

Kata Alhamdulillah atau kalimat hamdalah juga sering digunakan untuk menyampaikan rasa syukur seorang hamba kepada Tuhannya ketika mendapatkan suatu nikmat. Kata lillah yang berada di bagian akhir, menunjukkan bahwa pujian tersebut tetap tertuju pada Allah.

Melalui kata itu, menandakan bahwa di akhir perjalanan menggapai suatu hal, kita selalu mengingat Allah SWT, sehingga bukan hanya di saat susah saja. Namun di saat senang pun kita selalu melibatkan Allah di dalamnya.

Pujian ini bisa dilafalkan menggunakan bentuk pendeknya, yakni Alhamdulillah maupun bentuk panjangnya, yakni Alhamdulillahirabbil ‘alamiin. Perlu diketahui juga, bahwa pujian ini tidak hanya sekadar dilafalkan di bibir saja, melainkan juga penting untuk diresapi di dalam hati.

4. Memulai dan Mengakhiri Sebuah Doa

Selain itu, kata Alhamdulillah juga bisa digunakan untuk memulai dan mengakhiri sebuah doa. Sebagai pembuka, kata tersebut merupakan sebuah permohonan kepada Allah.

Sementara sebagai penutup, kata tersebut termasuk pujian baik yang ditujukan untuk Allah SWT.

5. Mendengar Kabar Membahagiakan

Pun ketika mendengar suatu kabar baik atau membahagiakan, kita juga bisa mengucapkan kata Alhamdulillah sebagai suatu rasa syukur kepada Allah SWT.

Pujian tersebut sekaligus untuk mengingat dan melibatkan Allah ketika kita dalam keadaan susah maupun senang.

6. Ketika Bersin

Sementara ketika bersin, kata Alhamdulillah juga tidak luput diucapkan setelahnya. Ucapan tersebut sebagai suatu etika dan adab selayaknya umat muslim.

Setelah itu, orang yang berada di sekitar kita bisa menjawab dengan yarhamukallah dan bisa dijawab lagi dengan yahdikumullah.

7. Setelah Keluar Toilet

Umumnya, setelah keluar toilet dianjurkan untuk membaca doa keluar kamar mandi. Namun ternyata, pelafalan hamdalah dalam keadaan ini pun juga dianjurkan.

Mengingat hanya atas izin Allah kita bisa merasakan nikmatnya buang hajat dan terhindar dari segala penyakit.

8. Setelah Makan dan Minum

Begitu juga setelah makan dan minum. Selain membaca doa selesai makan, kita dianjurkan untuk membaca hamdalah.

Sebagai rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Sebab hanya karena Allah-lah kita bisa merasakan nikmatnya makan dan minum.

9. Saat Khutbah Jumat

Dalam sebuah hadist, Imam as-Syafi’i Rahimahullah juga menganjurkan untuk membaca hamdalah ketika mengawali khutbah Jumat.

Baca Juga  Al Adlu dalam Asmaul Husna: Arti, Makna, Dalil dan Penerapannya

Baik untuk orang yang menyampaikan ceramah maupun orang yang mendengarkan ceramah. Hal ini dilakukan sebagai suatu pujian terhadap Allah SWT.

Manfaat Mengucapkan Pujian-Pujian Terhadap Allah

Setiap kalimat pujian yang baik secara tidak langsung juga akan kembali sebagai sebuah doa kepada setiap orang yang mengucapkannya.

Pun rahmat dan kasih sayang Allah juga akan bertambah bagi siapapun yang mengucapkannya, sehingga akan dimudahkan jalan hidupnya.

Mendapatkan Kebaikan

Ketika kita mengucapkan kalimat-kalimat pujian baik yang ditujukan kepada Allah, kita juga akan mendapatkan kebaikan dari kalimat tersebut. Pun juga kecipratan barokahnya. Begitu pula apabila kita menuturkan kalimat-kalimat tidak baik, kita juga akan kebagian getahnya.

Oleh karena itu, dalam setiap ucapan dianjurkan untuk berbicara yang baik dengan kalimat dan bahasa yang baik pula. Agar setiap katanya bisa menjadi doa yang akan mendatangkan kebaikan untuk kehidupan. Mengingat Allah sangat suka dipuji dengan kata-kata yang indah.

Dimudahkan Jalan Hidupnya.

Manfaat lain dari mengucapkan pujian-pujian terhadap Allah juga bisa menjadikan jalan hidup kita lebih mudah. Sebab selama kita hidup, kita selalu melibatkan Allah dalam setiap ucapan dan perbuatan. Melalui kalimat-kalimat indahnya seperti Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah.

Baik ketika sedih dan senang. Terlebih jika ucapan-ucapan seperti itu sudah terbiasa dilakukan, Allah semakin senang dan akan menambah berkah serta pahala kepada siapapun yang mengucapkannya. Berkah-berkah itulah yang bisa membawa Anda pada kemudahan hidup.

Menjauhkan dari Sifat-Sifat Tidak Terpuji

Setiap kali membiasakan diri dengan mengucapkan Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah, secara tidak langsung kita meyakini bahwa semua sumber kekuatan berasal dari Allah. Begitu juga dengan rezeki yang diberikan semua terjadi atas kehendak dan rida Allah.

Oleh karena itu, semakin kita sering mengucapkan puji-pujian kita akan dijauhkan dari sifat-sifat tidak terpuji. Seperti iri hati dan dengki. Mengapa? Sebab kita mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini bersumber dari Allah SWT, sehingga dalam berkehidupan kita bisa ikhlas menerima segalanya.

Hati Menjadi Lebih Tenang

Pun kalimat-kalimat indah itu juga bisa menjadi penyejuk hati dan pikiran serta afirmasi positif untuk diri sendiri. Dengan begitu, kita menjadi lebih tenang dalam menghadapi apapun yang akan terjadi di dunia ini. Kita pun juga bakal lebih sering bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan.

Membiasakan Diri untuk Berdoa

Saat pujian-pujian itu dilafalkan, itu berarti Anda sedang membiasakan diri untuk berdoa. Mengingat kalimat-kalimat tersebut bukan sekedar pujian yang diperuntukkan kepada Allah. Melainkan juga termasuk permohonan atau doa yang bisa mendatangkan kebaikan untuk diri sendiri.

Terlebih kalimatnya memiliki bentuk yang pendek, sehingga cukup mudah untuk dihafal. Pun juga mudah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kapanpun dan dimanapun kita berada, kita jadi terbiasa memuji Allah dan melibatkan Allah dalam setiap keadaan.

Menjauhkan Diri dari Godaan Setan

Meskipun bukan sebuah jaminan, tetapi ketika kita terus berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah, kita bisa lebih fokus untuk beribadah dan jauh dari godaan setan. Tentu hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Ada sejumlah proses yang harus dilalui.

Salah satunya adalah dengan mengamalkan ucapan-ucapan baik, seperti Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah. Semakin banyak diamalkan, maka akan semakin terkikis kebiasaan-kebiasaan buruk yang ada dalam diri sendiri.

Mendapatkan Pahala

Salah satu manfaat yang paling utama dari mengucapkan kalimat-kalimat pujian adalah ganjaran berupa pahala yang diberikan Allah kepada setiap orang yang mengamalkannya. Jangankan kalimat pujian, untuk setiap ucapan yang baik pun juga akan diganjar pahala oleh Allah SWT.

Bahkan ketika kita masih berniat untuk mengucapkan atau melakukan hal-hal baik lainnya juga sudah dihitung pahala oleh Allah. Bayangkan saja jika setiap hari, kita mengimplementasikan kalimat-kalimat Allah, sudah barang tentu Allah akan menambah rahmat dan kasih sayangnya kepada kita.

Kesimpulan

Kalimat Masya Allah, Tabarakallah, Alhamdulillah merupakan sebuah kalimat pujian yang diperuntukkan bagi Allah SWT. Meskipun begitu, ketika diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, kalimat tersebut juga bisa menjadi doa baik bagi setiap orang yang melafalkannya.

Kalimat Masya Allah bisa diucapkan ketika kita merasa kagum akan suatu hal. Sementara kalimat Tabarakallah biasa diucapkan setelah kalimat Masya Allah sebagai bentuk memohon keberkahan. Adapun kalimat Alhamdulillah diucapkan setelah bersin, keluar dari toilet, serta makan dan minum.

Baca Juga:

Jangan sampai ketinggalan informasi terkini seputar teknologi dan tutorial terbaru dari Iuwashplus.or.id:

DMCA.com Protection Status