Iuwashplus.or.id – Qolqolah adalah memantulkan getaran suara ketika membaca suatu lafal pada huruf yang berharakat sukun. Salah satu ilmu tajwid ini dapat dibagi menjadi 2 jenis yang berbeda yakni qolqolah sughro dan qubro. Kedua jenis qolqolah ini memiliki ciri dan pelafalan yang berbeda.
Jika diartikan secara lebih sederhana, maka qolqolah juga dapat diartikan sebagai hukum bacaan yang termasuk dalam ilmu tajwid dan wajib diketahui oleh setiap umat muslim. Mengapa demikian? Karena mempelajari tentang qolqolah sama dengan mempelajari tentang Al-Quran secara lebih dalam lagi.
Contents
Pengertian Qolqolah Sughro dan Qubro
Tidak sedikit orang yang ingin tahu tentang perbedaan antara qolqolah sughro dan qolqolah qubro, sehingga di sini kami akan membagikan pengertiannya satu per satu. Jika sughro memiliki arti kecil, untuk qubro memiliki arti besar. Jadi, qolqolah sughro dapat diartikan sebagai qolqolah kecil.
Dalam arti lainnya, qolqolah sughro merupakan bacaan 5 huruf qolqolah yang dipantulkan secara ringan. Hal ini berbeda dengan qolqolah qubro yang dipantulkan secara lebih kuat dan biasanya dibaca ketika bertemu dengan 5 huruf qolqolah di bagian akhir kalimat dalam Al-Quran.
Qolqolah sughro dapat terjadi ketika huruf qolqolah dimatikan di bagian tengah kalimat dengan adanya harakat sukun. Maka dari itu, hal ini bisa menjadi jawaban mengapa sebagian ulama qiraat menyebut jenis qolqolah ini dengan sebutan qolqolah wustha yang berarti terjadi di pertengahan.
Jika qolqolah sughro biasanya terjadi di bagian tengah kalimat, untuk qolqolah qubro terjadi apabila ada huruf qolqolah yang terletak di bagian akhir kalimat. Hal ini membuat harakat sukun, kasrah, dhammah, fathah, maupun tanwin yang ada di bagian akhir tetap dibaca menjadi waqaf.
Baca Juga: Ikhfa: Cara Praktis untuk Memperbaiki Makhraj dan Tajwid Anda!
Contoh dan Cara Membaca Qolqolah Sughro dan Qubro
Beda qolqolah sugro dan kubro juga bisa dilihat pada cara membacanya. Meski keduanya sama-sama penting untuk dipelajari secara lebih jelas, tapi cara baca keduanya akan saling berbeda. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui tentang contoh bacaan dari masing-masing jenis qolqolah ini.
Allah SWT telah menyebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 121 yang berarti manusia yang telah diberi Kitab dan mampu membacanya dengan benar, mereka dapat disebut sebagai orang yang beriman kepada-Nya. Untuk lebih memahami tentang hal ini, berikut kami bagikan contoh hukum bacaannya:
1. Huruf Qolqolah Sughro “Jim”
Sebelum masuk ke contoh hukum bacaannya, penting untuk Anda ketahui bahwa huruf qolqolah terdiri dari 5 huruf yang berbeda yakni ba, jim, dal, tha, dan qaf. Dalam hal ini, kami akan memberikan contoh hukum bacaan huruf qolqolah sughro jim terlebih dahulu, yaitu:
اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙ
Alam Naj’alil ardho mihaada
Contoh di atas diambil dari QS. An-Naba ayat 6 dan cara membacanya adalah huruf jim di dalamnya harus dipantulkan secara ringan. Kalimat dalam Al-Quran ini tidak boleh dibaca sembarangan, karena itu dapat membuatnya memiliki arti yang berbeda.
2. Huruf Qolqolah Sughro “Ba”
Ba juga termasuk salah satu huruf qolqolah dalam ilmu tajwid. Jika huruf qolqolah ini terletak di bagian akhir kalimat, maka cara yang digunakan adalah qolqolah qubro. Namun, karena contoh yang ada di bawah ini huruf ba terletak di bagian tengah, jadi cara yang digunakan adalah qolqolah sughro.
Berikut adalah contoh hukum bacaan huruf qolqolah sughro ba yang terdapat dalam surah Al-Kautsar ayat 3:
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
Innasyaaniaka huwal abtar
Seperti yang dilihat pada latin bacaan tersebut, kata abtar dapat dibaca menjadi abbetar, karena huruf ba dalam kalimat tersebut harus dipantulkan dengan jelas.
3. Huruf Qolqolah Sughro “Qaf”
Perbedaan qolqolah sughro dan qubro dapat dilihat pada letak dan pelafalannya. Jika qolqolah sughro dipantulkan secara ringan, untuk qolqolah qubro harus dipantulkan secara lebih kuat. Berikut adalah contoh hukum bacaan qolqolah sughro qaf yang ada di dalam Al-Quran:
وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَاجًاۙ
Wa khalaqnaakum azwaajaa
Contoh tersebut diambil dari surah An-Naba ayat 8 dan cara membacanya adalah huruf qaf bersukun harus dipantulkan dengan tepat.
4. Huruf Qolqolah Qubro “Qaf”
Jika di contoh-contoh sebelumnya huruf qolqolah terletak di bagian tengah kalimat, untuk di contoh hukum bacaan ini huruf qolqolah akan terletak di bagian akhir kalimat. Maka dari itu, pelafalannya pun harus lebih kuat dibanding contoh-contoh sebelumnya.
Salah satu contoh qolqolah qubro qaf dapat dilihat pada surah Al-Falaq ayat 1 yang berbunyi:
قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ
Qul a’uzuu bi rabbil-falaq
Huruf qolqolah qaf yang ada di bagian akhir kalimat tersebut harus dipantulkan secara kuat dan jelas. Jika tidak, maka Anda sama saja membaca Al-Quran dengan cara yang salah. Tentu ini bisa menjadi dosa besar bagi setiap umat muslim.
5. Huruf Qolqolah Qubro “Tha”
Tha juga termasuk huruf qolqolah yang harus dibaca dengan cara yang tepat, tergantung letaknya. Jika huruf qolqolah tersebut terletak di bagian tengah, maka pantulannya ringan saja. Namun, jika huruf qolqolah ini terletak di bagian akhir kalimat, maka pantulannya harus lebih kuat dan jelas.
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat contoh bacaan huruf qolqolah qubro tha yang ada pada surah Al-Buruj ayat 20 berikut ini:
وَٱللَّهُ مِن وَرَآئِهِم مُّحِيطٌۢ
Wallahu miw waraihim muhit
Dapat dilihat pada contoh di atas bahwa huruf tha di akhir kalimat harus dipantulkan dengan tebal. Hal ini terjadi karena huruf tha tersebut di-waqaf-kan di bagian akhir kalimat.
6. Huruf Qolqolah Qubro “Jim”
Jika contoh bacaan huruf qolqolah jim yang sebelumnya terletak di bagian tengah dan termasuk qolqolah sughro, untuk huruf qolqolah jim yang satu ini terletak di bagian akhir dan dapat dikategorikan sebagai contoh bacaan qolqolah qubro. Berikut adalah contoh huruf qolqolah qubro jim yang benar:
وَٱلسَّمَآءِ ذَاتِ ٱلْبُرُوجِ
Was-samai zatil-buruj
Huruf jim pada akhir kalimat tersebut harus dipantulkan secara kuat, agar hukum bacaannya benar. Sebab, huruf jim pada surah Al-Buruj ayat 1 ini di-waqaf-kan, sehingga Anda harus membacanya dengan tebal.
7. Huruf Qolqolah Qubro “Ba”
Mengakhiri pembahasan terkait contoh huruf qolqolah sughro dan qubro ini, kami akan memberikan contoh huruf qolqolah qubro ba yang ada di dalam Al-Quran. Contoh yang paling mudah dipahami adalah bacaan dalam surah Al-Lahab ayat 1 yang berbunyi:
تَبَّتْ يَدَآ أَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ
Tabbat yada abi lahabiw wa tabb
Sama halnya seperti contoh huruf qolqolah qubro yang sebelumnya, huruf ba pada akhir kalimat ini harus dipantulkan secara tebal. Pastikan pantulan suara huruf ba tersebut benar-benar jelas, agar Anda bisa membaca Al-Quran dengan ilmu tajwid yang lebih tepat.
Baca Juga: Hukum Bacaan Mad Thobi’i, Jenis dan Contohnya dalam Al Qur’an
Hukum Bacaan Qolqolah Sughro dan Qubro
Semua umat muslim diwajibkan untuk membaca Al-Quran dengan cara yang tepat, sehingga mereka harus mempelajari ilmu tajwid dengan benar. Salah satu ilmu tajwid yang harus dipelajari oleh umat muslim adalah qolqolah sughro dan qolqolah qubro.
Perintah yang mengharuskan umat muslim untuk mempelajari ilmu tajwid secara benar ini sudah pernah disebutkan dalam surah Al-Muzzamil ayat 4 yang bunyinya adalah:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Au zid ‘alaihi wa rattilil-qur’ana tartila
Ayat ini memiliki arti atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al-Quran dengan perlahan-lahan. Jadi, seluruh umat muslim tidak diperbolehkan untuk membaca Al-Quran secara tergesa-gesa. Hal ini juga pernah disebutkan dalam hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim yang memiliki arti:
Pada hari penaklukan kota Mekah, aku melihat Rasulullah SAW sedang menunggangi unta dan Beliau sedang membaca surah Al-Fath. Pada saat membaca surah tersebut, Rasullah SAW melakukan tarji’ atau bacaan lambat dengan mengulang-ulang.
Dengan melihat penjelasan tersebut, dapat dipastikan bahwa semua umat muslim diwajibkan untuk mempelajari tentang ilmu tajwid, tak terkecuali qolqolah sughro dan qolqolah qubro. Jadi, tak perlu menunggu waktu lebih lama lagi untuk mempelajari tentang ilmu penting ini.
Keutamaan Belajar Qolqolah Sughro dan Qubro
Belajar qolqolah atau ilmu tajwid lainnya sama dengan belajar Al-Quran secara lebih baik lagi.
Dalam hal ini, ada begitu banyak keutamaan yang dapat diperoleh umat muslim ketika mempelajari tentang ilmu ini secara lebih dalam lagi, dan berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Mendapat Pahala yang Berlipat Ganda
Ketika seseorang mempelajari tentang ilmu tajwid, tak terkecuali qolqolah sughro dan qolqolah qubro, mereka dapat memperoleh pahala yang lebih banyak dan membuat suasana di lingkungannya menjadi lebih tenang, damai, dan penuh keberkahan.
Hal ini sudah pernah disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari yang berkata:
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa orang yang membaca dan menghafal Al-Quran dapat selalu bersama dengan malaikat mulia, dan orang yang membaca Al-Quran dengan tekun di atas kesulitannya dapat memperoleh 2 ganjaran pahala yang sangat berharga.
2. Mengangkat Derajat dan Wibawa
Masih ada beberapa orang yang belum tahu bahwa dengan mempelajari ilmu tajwid untuk membaca Al-Quran, seseorang dapat memperoleh keberkahan dari Allah SWT. Sebab, Allah SWT akan memberikan derajat atau mengangkat kehormatan orang tua dari anak-anaknya yang hafal Al-Quran.
Bahkan, kegiatan mulia ini juga dapat membuat aura seseorang menjadi lebih berwibawa dan dihargai oleh banyak orang. Jadi, hal tersebut juga membuatnya lebih mudah dalam menghadapi segala urusannya.
3. Membuat Bau Mulut Menjadi Lebih Harum
Keutamaan ini juga termasuk keutamaan dalam membaca Al-Quran dengan cara yang tepat. Maka dari itu, teruslah belajar ilmu tajwid untuk mendapatkan keutamaan yang satu ini. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa orang mukmin yang membaca Al-Quran bagaikan buah limau yang harum dan lezat.
Sedangkan orang mukmin yang jarang membaca Al-Quran dapat diibaratkan sebagai kurma, yang rasanya saja lezat namun baunya tidak harum. Sementara orang munafik yang selalu membaca Al-Quran dapat diibaratkan sebagai buah raihanah yang baunya harum namun rasanya pahit.
Hal ini berbeda dengan orang munafik yang tidak pernah membaca Al-Quran, mereka dapat diibaratkan sebagai buah hanzhalah yang tidak mengeluarkan bau apapun serta tidak lezat.
4. Mendapat Rahmat Allah SWT
Keutamaan terakhir dari mempelajari ilmu tajwid untuk membaca Al-Quran adalah mendapat rahmat Allah SWT yang sangat berarti bagi setiap umat muslim. Allah SWT akan selalu memberikan rahmat, ketenangan, dan memuji setiap umatnya yang melantunkan setiap ayat dalam Al-Quran dengan baik.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, seluruh kaum dapat berkumpul dalam satu rumah atau masjid untuk membaca Al-Quran dan mempelajari ilmu-ilmunya dengan baik, agar mereka dapat memperoleh ketenangan dari Allah SWT.
Dengan begitu, para malaikat akan selalu mengelilingi umat yang sering membaca Al-Quran dengan cara yang tepat.
Qolqolah sughro dan qubro termasuk ilmu tajwid yang harus dipelajari oleh setiap umat muslim sejak dini. Jadi, para orang tua diwajibkan untuk mengajari anak-anaknya tentang hal ini sejak mereka masih kecil.
Beberapa tahun kemudian, saat usianya sudah beranjak dewasa, mereka dapat membaca Al-Quran dengan bacaan yang tepat, sehingga tidak hanya orang yang membacanya saja yang bisa memperoleh pahala, tapi juga orang tua yang mengajarkan tentang ilmu tersebut.
Jangan sampai ketinggalan informasi terkini seputar teknologi dan tutorial terbaru dari Iuwashplus.or.id: