Home » Islami » Hukum Bacaan Mad Thobi’i, Jenis dan Contohnya dalam Al Qur’an

Hukum Bacaan Mad Thobi’i, Jenis dan Contohnya dalam Al Qur’an

Hukum bacaan mad thobi’i merupakan salah satu ilmu tajwid yang penting untuk dipahami umat muslim saat membaca Al Qur’an. Dengan ilmu tajwid yang benar maka hal itu akan membuat bacaan di dalam Al Qur’an semakin jelas sehingga makna dari setiap ayat di dalamnya bisa lebih mudah untuk dipahami.

Seperti yang diketahui, hukum mempelajari ilmu tajwid termasuk dalam fardhu kifayah sehingga menjadi kewajiban penting yang harus diperhatikan. Adapun pembahasan kali ini akan fokus pada mad thobi’i lengkap dengan cara baca dan contohnya. Silakan disimak baik-baik sampai selesai.

Apa itu Mad dan Mad Thobi’i?

Apa itu Mad dan Mad Thobi’i

Pada dasarnya setiap pembaca Al Qur’an diwajibkan untuk mempelajari ilmu tajwid secara lengkap sesuai dengan kaidah yang ditetapkan para ulama maupun ahli tajwid. Seperti pada hukum nun sukun, tanwin dan mim sukun, serta bacaan mad, waqaf, makhorijul dan hukum lainnya.

Sementara salah satu hukum tajwid yang paling umum ditemui adalah bacaan mad maupun qsar. Mad bisa diartikan sebagai memanjangkan suara pada saat menjumpai huruf mad. Bacaan mad sendiri ada banyak jenisnya, bahkan mencapai 15 jenis bacaan.

3 Huruf Mad

Terkait dengan ilmu tajwid, setidaknya ada 3 jenis huruf yang masuk dalam kelompok huruf mad. Yaitu alif (ا) yang huruf sebelumnya terdapat harakat fathah, kemudian wawu sukun (و) yang huruf sebelumnya terdapat harakat dhommah serta ya sukun (ي) yang huruf sebelumnya berharakat kasrah.

Contohnya adalah di bawah ini:

Alif yang didahului fathah

alif yang didahului fathah

Ya’ sukun yang didahului kasrah

ya suku yang didahului kasrah

Wau sukun yang didahului dhammah.

wau sukun yang didahului dhammah

Meski begitu, dalam pelaksanaannya hukum bacaan mad thobi’i bisa berbeda. Oleh karena itu diperlukan pemahaman lebih dalam mengenai ilmu tajwid beserta hukum yang ada di dalamnya secara menyeluruh.

Syarat huruf mad tersebut harus mati. Sementara untuk ukuran memanjangkan suara dalam bacaan mad thobi’i bisa menggunakan jari tangan. Jari tangan bisa digerakkan dengan digenggam atau dibuka dan hitungan panjang suara bisa dengan satu ketukan, dua ketukan hingga seterusnya.

Mad Thobi’i atau Mad Asli

Perlu diketahui bahwa mad asli atau mad thobi’i merupakan sebuah konsep dasar mad yang terdiri dari harakat fathah yang diikuti huruf alif, harakat dhommah yang diikuti huruf wawu dan harakat kasrah yang diikuti huruf ya.

Baca Juga  Hukum Lam Ta'rif dan Isim Ma'rifat; Definisi, Jenis dan Contoh

Dalam hal ini mad thobi’i juga menjadi cabang dari berbagai jenis mad. Sementara di dalam Al Qur’an sendiri ada beberapa bagian yang pembacanya harus memanjangkan suara pada bacaannya karena adanya huruf mad.

Adapun hukum bacaan tajwid mad thobi’i adalah dipanjangkan 2 harakat atau secara sederhana berupa dua ketukan. Oleh karena itu, setiap kali menemukan bacaan yang terdapat tajwid mad thobi’i maka diwajibkan untuk membacanya sesuai hukum tajwid yang berlaku, yaitu dipanjangkan.

Pembagian Bacaan Mad

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pembagian pada bacaan mad sebenarnya ada 15 macam. Meski begitu, secara garis besar hanya ada dua jenis bacaan mad. Yaitu mad thobi’i atau mad asli dan mad far’i. Mad far’i sendiri merupakan cabang mad thobi’i yang disebabkan huruf sukun dan hamzah.

Mengenal Jenis Hukum Bacaan Mad Thobi’i

Contoh Hukum Bacaan Mad Thobi’i dalam Ayat Al Qur’an

Pada dasarnya mad thobi’i hanya bergantung pada huruf mad saja. Sementara untuk pembagian jenis bacaan mad thobi’i akan dijelaskan secara lebih lengkap di bawah ini.

1. Mad Thobi’i Kalimi

Jenis mad thobi’i yang satu ini bisa terlihat jelas dari katanya. Atau secara tulisan huruf mad di dalamnya terlihat jelas. Mad thobi’i kalimi sendiri masih bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu mad thobi’i kalimi muqaddar dan mad thobi’i kalimi dhahir.

Mad Thobi’i Muqaddar

Pada mad thobi’i kalimi muqaddar huruf mad di dalamnya tidak terlihat jelas atau secara tulisan terlihat samar karena dibuang. Berikut ini adalah salah satu contoh bacaan mad thobi’i kalimi muqaddar.

الرَّحْمَٰنِ

Pada contoh tersebut meskipun huruf alif tidak terlihat secara jelas, namun bacaan pada mim tetap harus dipanjangkan. Karena ada harakat fathah dengan huruf alif yang tidak tampak.

Mad Thobi’i Dhahir

Sedangkan pada hukum bacaan mad thobi’i kalimi dhahir, huruf mad yang ada di dalamnya dapat terlihat dengan jelas secara tulisan. Adapun salah satu contohnya adalah seperti berikut:

صِرَاطَ

Pada contoh di atas dapat terlihat jelas bahwa sebelum huruf alif terdapat huruf ro yang dilengkapi harakat fathah.

2. Mad Thobi’i Harfi

Jenis mad thobi’i harfi merupakan jenis mad thobi’i yang mempunyai bentuk huruf dan hanya terdapat di dalam pembuka surat atau fawatihus suwar atau berupa huruf muqatha’ah. Jenis huruf ini dikelompokkan menjadi 5 huruf, yaitu:

حَيٌّ طَهُرَ

Berikut ini adalah contoh mad thobi’i harfi yang ada di dalam QS.Maryam. Pada bagian pembuka surat terdapat huruf mad thobi’i harfi, yaitu pada bagian huruf ha dan ya.

كهيعص

Sebagai catatan, jika ditemukan huruf ha, ya, shad, hamzah maupun ro, maka cara membacanya adalah dengan memanjangkan dua harakat atau satu alif. Hal ini kemudian disebut sebagai hukum bacaan mad thobi’i harfi dan bukan mad lazim harfi mukhaffaf.

Baca Juga  Hukum Iqlab: Pengertian, Cara Baca dan Contohnya di Al-Qur’an

Mengapa bisa demikian? Berikut ini adalah beberapa alasannya:

  • Tidak mempunyai sukun asli yang mengikuti huruf alif mad, yaitu:

حا يا طا ها را

Namun hal ini berbeda dengan kof ق yang bacaannya قاف setelah mad ada sukun pada fa’. Karena ini termasuk ke dalam kategori mad lazim harfi mukhaffaf.

  • Sementara pada beberapa huruf berikut ini  ح ي ط ه ر wajib dibaca dengan panjang dua harakat atau satu alif saja dan bukan enam harakat layaknya mad lazim.

Untuk lebih jelasnya, silakan simak contoh di bawah ini:

سۤ ۚ – ١ وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ –  نۤ ۚوَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَۙ –١ 

Tambahan Penting dalam Hukum Bacaan Mad Thobi’i

Selain dari dua jenis mad thobi’i yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa tambahan lainnya yang sebaiknya diperhatikan karena berkaitan dengan bacaan mad thobi’i. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

1. Mad Thobi’i yang Tidak Dibaca

Harus diperhatikan bahwa dalam bacaan Al Qur’an ada beberapa ayat yang seharusnya menggunakan hukum bacaan mad thobi’i namun rupanya tidak dibaca.

Seperti pada QS. Al Baqarah ayat 17 berikut ini. Terlihat ada huruf ya sukun yang huruf sebelumnya adalah dzal dengan kasrah tapi tidak dibaca sebagai mad thobi’i. Hal ini dikarenakan bacaan setelahnya menggunakan huruf sukun. Sehingga mad thobi’i tidak dibaca.

مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ

2. Mad Thobi’i Tidak Idgham

Seperti yang diketahui, hukum bacaan idgham mutamatsilain menyebutkan bahwa jika ada dua huruf yang sama dengan huruf pertama sukun dan huruf yang kedua hidup maka dimasukkan sebagai idgham pertama dalam huruf yang kedua.

Namun hukum tersebut tidak berlaku jika bersamaan dengan adanya mad thobi’i. Seperti ketika wawu mad sukun bertemu wawu atau ya mad sukun yang bertemu ya. Seperti pada contoh di berikut ini:

الَّذِي يُوَسْوِسُ

  • Ya mad bertemu ya

آمَنُوْا وَعَمِلُوْا

  • Wawu mad bertemu wawu

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa jika ada hukum idgham mutamatsilain pada sebuah bacaan yang didalamnya juga terdapat mad thobi’i, maka yang berlaku adalah hukum bacaan mad thobi’i. Pada bacaan tersebut maka bisa disebut sebagai mad tamkin.

3. Bacaan Seperti Mad Thobi’i

Tambahan penting yang terakhir adalah, ada hukum bacaan lainnya yang hampir sama dengan mad thobi’i. Yaitu mad tamkin, mad shilah qashirah, mad iwad, dan mad badal. Keempat jenis bacaan tersebut merupakan turunan mad thobi’i karena sama-sama dipanjangkan 2 harakat.

Dalam hal ini ada dua pendapat yang berbeda. Pendapat pertama menyebutkan bahwa jika ada bacaan serupa dengan mad thobi’i maka hukumnya termasuk ke dalam jenis pembagian mad thobi’i.

Sementara pendapat lainnya menyatakan bahwa jika ada turunan mad thobi’i maka harus dijelaskan secara terpisah dari mad thobi’i.

Baca Juga  Ayat Kursi: Arab, Latin, Arti dan Waktu Terbaik Membacanya

Contoh Hukum Bacaan Mad Thobi’i dalam Ayat Al Qur’an

Contoh Hukum Bacaan Mad Thobi’i dalam Ayat Al Qur’an

Untuk lebih memahami pembahasan mengenai bacaan mad thobi’i yang telah dijelaskan diatas, ada baiknya simak beberapa contoh bacaan tersebut di dalam beberapa surat Al Qur’an berikut ini:

1. QS. Al Humazah ayat 3

Pada QS. Al Humazah ayat 3 dapat terlihat jelas bagaimana bacaan mad thobi’i, yaitu pada huruf mim yang memiliki harakat fathah bertemu alif mad sehingga dibaca dengan panjang dua harakat:

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ

Yaḥsabu anna maalahū akhladah

2. QS. Al Qari’ah ayat 7

Pada QS.Al Qari’ah ayat 7, bacaan mad thobi’i dapat terlihat pada huruf fa’ yang memiliki harakat kasrah bertemu dengan ya mad, serta ro dengan harakat fathah yang bertemu huruf alif mad.

فَهُوَ فِىۡ عِيۡشَةٍ رَّاضِيَةٍ

Fahuwa fii iisyatir roodiyah

3. QS. Al Fiil ayat 1 dan 5

Pada ayat pertama QS. Al Fiil dapat terlihat bahwa mad thobi’i yang ada di ayat ini merupakan mad thobi’i kalimi muqaddar, yaitu pada huruf ha. Sehingga bacaannya pun dipanjangkan.

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَٰبِ ٱلْفِيلِ

Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi`aṣ-ḥābil-fīil

Hukum bacaan mad thobi’i dalam surat Al Fiil juga terlihat pada ayat ke-5. Yaitu pada huruf kaf yang bertemu huruf wawu mad. Sehingga bacaannya dipanjangkan dua harakat.

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍۭ

Fa ja’alahum ka’aṣfim ma`kuul

4. QS. An Nasr ayat 2

Pada QS. An Nasr ayat 2 terllihat beberapa bacaan mad thobi’i yang ada di dalamnya. Dengan huruf mad berupa alif, wawu dan ya. Karena berlaku hukum tersebut maka pada masing-masing huruf yang bertemu huruf mad dibaca dengan panjang dua harakat.

وَرَاَيۡتَ النَّاسَ يَدۡخُلُوۡنَ فِىۡ دِيۡنِ اللّٰهِ اَفۡوَاجًا

Wa ra-aitan naa syayadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa

5. QS. Al Maun ayat 3

Di dalam QS. Al Maun ayat 3 juga terdapat bacaan mad thobi’i. Yaitu ketika huruf ‘ain dengan harakat fathaf bertemu dengan alif mad serta kaf dengan harakat kasrah bertemu dengan ya mad. Dengan demikian maka pada kedua bacaan tersebut dibaca sepanjang 2 harakat.

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ 

Wa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa’āmil-miskīn

6. QS. At Takatsur ayat 5

Pada QS. At Takasur ayat 5 ini terdapat dua hukum bacaan mad thobi’i yang terlihat. Yaitu pada huruf mim dengan harakat dhammah yang bertemu dengan wawu sukun serta pada huruf qof dengan harakat kasrah yang bertemu dengan ya sukun. Bacaannya menjadi dua harakat.

كَلَّا لَوۡ تَعۡلَمُوۡنَ عِلۡمَ الۡيَقِيۡنِؕ

Kalla lauta’lamuuna ilmal yaqiin

7. QS. An Nas ayat 4

Di dalam QS An Nas ayat 4 ini terdapat bacaan mad thobi’i. Yaitu pada huruf wawu dengan harakat fathah yang bertemu dengan alif mad serta nun dengan harakat fathah dengan alif mad. Dengan demikian maka bacaannya menjadi panjang dua harakat.

مِنۡ شَرِّ الۡوَسۡوَاسِ  ۙ الۡخَـنَّاسِ

Min syarril was waasil khannas

Hukum bacaan mad thobi’i merupakan salah satu ilmu tajwid yang harus dipahami, khususnya saat membaca Al Qur’an. Dalam hal ini mad thobi’i bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah mad thobi’i kalimi dhohir yang terlihat jelas dan mad thobi’i kalimi muqaddar yang tidak terlihat.

Baca Juga:

Jangan sampai ketinggalan informasi terkini seputar teknologi dan tutorial terbaru dari Iuwashplus.or.id:

DMCA.com Protection Status