Home » Islami » 6 Rukun Iman Lengkap dengan Makna dan Penjelasannya

6 Rukun Iman Lengkap dengan Makna dan Penjelasannya

Iuwashplus.or.id – Dalam agama Islam kita sering mengenal yang namanya rukun iman. Rukun sendiri adalah hal-hal yang wajib ada atau dilakukan. Sedangkan apa yang dimaksud dengan Iman? Sebelum belajar lebih detail tentang isi dan definisi rukun keimanan dalam Islam, mari mengenal dulu arti Iman.

Iman memiliki arti percaya. Namun dalam hal ini percaya yang dimaksud adalah percaya terhadap hal-hal yang berkenaan dengan agama. Iman berkaitan dengan rasa percaya yang diyakini dari dalam hati, terucap oleh lisan, dan terwujud dengan perbuatan. Keimanan meliputi semua wujud keyakinan.

Pengertian Iman Menurut Para Ahli

Pengertian Iman Menurut Para Ahli

Sebelum melangkah pada bahasan isi kandungan rukun-rukun iman, maka ada baiknya Anda mengenal dan memahami definisinya. Sebelumnya telah dijelaskan sekilas terkait pengertian umum dari iman. Kali ini akan dijelaskan terkait apa yang dimaksud dengan iman menurut para ahli:

1. Syekh Abdul Majid Az-Zandani

Pertama ada pendapat dari Syekh Abdul Majid Az-Zandani yang menyatakan bahwa iman dalam arti syara’ adalah mempercayai atau sebuah keyakinan yang terwujud dari dalam hati, hal ini terangkum dalam sebuah buku ensiklopedia iman terbitan tahun 2016.

Secara singkatnya, Syekh Abdul Majid Az-Zandani meyakini bahwa iman merupakan wujud keyakinan dari dalam hati yang dikatakan dengan lisan dan dilakukan dengan perbuatan. Keyakinan atau iman menjadi hal yang sangat penting untuk melawan segala bentuk kekafiran.

2. Ulama Madzab Hanafi

Selain Syekh Abdul Majid Az-Zandani, ulama dengan madzab Hanafi juga mengemukakan pendapatnya terkait arti dari keimanan.

Adapun definisi keimanan yang dipercaya dan dikemukakan oleh sebagian besar ulama pengikut madzab Hanafi adalah definisi iman yang dikemukakan oleh Ath Thahawi.

Ath Thahawi menyatakan bahwa iman merupakan pengakuan yang diucapkan melalui lisan dan dibenarkan atau pembenaran dari dalam hati.

3. Beberapa Imam Terkemuka

Selanjutnya beberapa imam terkemuka juga menyatakan pendapatnya tentang arti atau makna iman. Dalam hal ini ada pernyataan dari Imam Malik, Ishak bin Rahawaih, Ahmad, As-Syafi’i, dan Al Auza’i.

Pernyataan dari para imam terkemuka ini adalah iman merupakan pembenaran yang dilakukan dengan sepenuh hati, pengakuan yang terucap dengan lisan, dan pengamalan melalui anggota tubuh. Amal yang dilakukan tersebut dianggap sebagai unsur dari sebuah keimanan.

Pengertian Umum Rukun Iman

Pengertian Umum Rukun Iman

Sebelumnya Anda mungkin sudah paham tentang definisi iman berdasarkan pendapat para ahli seperti yang disebutkan di atas. Lantas berdasarkan definisi tersebut, apa sebenarnya yang dimaksud dengan rukun-rukun iman? Menurut bahasa, rukun artinya pilar sedangkan iman artinya keyakinan.

Secara istilah rukun iman artinya pilar atau tiang keyakinan yang harus dimiliki oleh orang Islam dalam wujud keyakinan dalam hati, terucap dengan lisan, dan amalm yang dilakukan dengan melibatkan semua anggota tubuh. Keimanan seseorang bisa semakin bertambah jika selalu melaksanakan ketaatan.

Sebaliknya keimanan akan berkurang jika senantiasa berbuat maksiat. Keimanan harus dimiliki dan dijalankan oleh sejua orang Islam di muka bumi ini.

Perintah Beriman dalam Al-Qur’an & Hadist

Perintah untuk beriman juga telah dijelaskan dalam Al-Qur’an sehingga sudah ditetapkan bagi umat Islam agar meyakini keimanannya, baik kepada Tuhannya, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, qadha dan qadarnya. Berikut ini dalil yang menjelaskan perintah untuk beriman:

فأخبرني عن الإيمان قال أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره

Baca Juga  Teks Biografi Adalah: Pengertian, Ciri, Struktur dan Contohnya

Maka kabarkan padaku tentang iman, Rasulullah bersabda: Iman adalah bahwa kamu beriman kepada Allah dan malaikatNya, segala kitabNya, dan RasulNya dan hari akhirat serta kamu beriman dengan qadar baik dan buruk.

(H.R. Imam Muslim)

Dalil perintah beriman juga ada pada salah satu ayat dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam surat An-Nisa berikut:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.

Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya,” (QS An-Nisa: 136).

Seorang muslim tidak akan bisa menjalankan ibadahnya jika tidak memiliki iman di hatinya. Selain menjadi pilar keyakinan dalam menjalankan kehidupan, keimanan juga bisa menjadi pengontrol atau pengendali dalam bersikap. Seorang yang punya iman akan selalu bersikap baik.

6 Poin Pokok Dalam Rukun-rukun Iman

6 Poin Pokok Dalam Rukun-rukun Iman

Setelah memahami pengertian rukun iman, umat Islam juga harus memahami setiap poin pokok dalam rangkaian rukun-rukun iman. Mulai dari beriman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab Allah, Nabi dan Rasul, kiamat atau hari akhir, qadha dan qadar.

Seringkali umat Islam menghafal isi dari rukun-rukun iman ini namun sejatinya belum memahami betul tentang makna yang terkandung di dalamnya. Sedangkan memahami pokok keimanan ini adalah hal paling mendasar yang harus dilakukan oleh umat Islam.

Untuk itu berikut ini bisa disimak rangkaian poin pokok rukun-rukun iman beserta penjelasan detail maknanya:

1. Iman Kepada Allah SWT

1. Iman Kepada Allah SWT

Urutan rukun iman yang pertama adalah beriman kepada Allah SWT. Rukun ini ada di urutan paling awal karena bisa dikatakan rukun ini adalah dasar atau pondasi dari rukun-rukun iman yang lainnya.

Seorang muslim tidak bisa dikatakan beriman jika ia tidak memiliki keimanan dari rukun yang pertama ini. Bahkan ia juga tidak bisa dikatakan menjadi seorang muslim jika ia tidak memiliki keyakinan atau keimanan pertama ini.

Beriman kepada Allah artinya meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah adalah esa atau satu. Allah tidak beranak maupun diperanakkan. Tidak ada tuhan melainkan Allah yang layak dan patut disembah. Seorang yang beriman harus percaya pada sifat-sifat Allah atau Asmaul Husna.

Beriman kepada Allah juga berarti mengimani atau meyakini bahwa seluruh alam semesta beserta isinya ini adalah ciptaan Allah. Rukun Iman yang pertama ini tidak hanya harus diyakini di dalam hari, namun juga harus diwujudkan melalui tindakan.

Tindakan yang bisa dilakukan sebagai bukti bahwa seseorang beriman kepada Allah adalah dengan melakukan segala apa yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah.

Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijri sendiri merangkum pokok keimanan kepada Allah yang meliput 4 hal, yaitu:

  • Meyakini wujud Allah SWT.
  • Meyakini tidak ada sekutu bagi Allah dan hanya Allah yang wajib disembah.
  • Beriman secara uluhiyyah terhafap Allah SWT.
  • Meyakini sifat-sifat dan nama-nama Allah SWT.

2. Iman Kepada Malaikat

2. Iman Kepada Malaikat

Rukun iman  kedua adalah beriman kepada para malaikat. Malaikat sendiri adalah juga termasuk makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya dan tidak dianugerahi nafsu.

Karena tidak ditakdirkan memiliki nafsu, maka malaikat selalu taat kepada Allah dan tidak pernah meninggalkan ibadahnya. Adapun 5 pokok sifat atau keadaan malaikat sesuai ketetapan Allah adalah sebagai berikut:

  • Malaikat tidak memiliki gender, atau bukan laki-laki maupun perempuan.
  • Malaikat tidak makan maupun minum seperti halnya manusia. 
  • Malaikat tidak punya rasa ingin tidur sehingga mereka tidak tidur.
  • Semua malaikat tidak memiliki nafsu dan tidak menikah.
  • Malaikat diangkat Allah menjadi makhluk-Nya yang mulia.
Baca Juga  Teks Prosedur: Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya Lengkap

Meskipun wujud malaikat tidak seperti manusia, namun kita sebagai manusia yang beriman kepada Allah juga harus mengimani atau meyakini malaikat.

Jumlah malaikat sendiri ada banyak sekali, namun minimal malaikat yang harus diimani umat Islam ada 10. Berikut ini 10 nama malaikat yang harus diimani umat Islam beserta tugasnya:

  • Jibril memiliki tugas menyampaikan wahyu.
  • Mikail memiliki tugas menyampaikan atau membagi rezeki.
  • Israfil bertugas meniup sangkakala kelak di akhir zaman.
  • Izrail sebagai malaikat pencabut nyawa.
  • Munkar sebagai malaikat yang menanyai di alam kubur.
  • Nakir punya yang sama dengan munkar, yaitu menanyai di alam kubur.
  • Raqib sebagai pencatat segala amal kebaikan.
  • Atid sebagai pencatat segala amal keburukan.
  • Malik adalah malaikat yang menjaga pintu neraka.
  • Ridwan adalah malaikat yang menjaga pintu surga.

3. Beriman Kepada Kitab-kitab Allah

3. Beriman Kepada Kitab-kitab Allah

Sebagai Tuhan yang esa, Allah selalu mengajarkan kepada manusia (makhluk-Nya) dalam menjalankan ibadah dan kehidupan. Ajaran-ajaran Allah ini tertulis di dalam kitab-kitab Allah.

Sedangkan kitab-kitab Allah ini diturunkan kepada para nabi dan rasul melalui perantara malaikat yang menyampaikan wahyu. Dari para nabi dan rasul tersebut, ajaran Allah sampai kepada seluruh umat Islam di dunia ini. Rukun iman ketiga ini berisi keyakinan terhadap kitab Allah.

Ajaran Allah yang tertuang dalam kitab-kitabnya ini harus diamalkan dan disampaikan secara utuh tanpa kelalaian. Adapun kitab-kitab para nabi dan rasul ini menjadi pegangan atau pedoman hidup umat manusia yang beriman kepada Allah.

Kitab-kitab Allah ini harus dipegang teguh agar tidak terjadi kelalaian yang menyebabkan terpecah belahnya keimanan dan akidah umat Islam. Kitab-kitab Allah ini memang pada mulanya disampaikan oleh para nabi dan rasul.

Namun setelah wafatnya para nabi dan rasul, kitab-kitab ini lantas disampaikan atau diteruskan oleh para sahabat dan para ulama, tentu saja dalam hal ini bukan berarti para sahabat dan ulama menjadi penerus nabi karena diyakini bahwa nabi terakhir adalah mani Muhammad SAW.

Jaman sekarang semakin banyak ajaran-ajaran agama yang ternyata justru menyesatkan akidah umat Islam. Itulah mengapa isi dari kitab-kitab Allah ini harus diimani dengan hati, dimasukkan ke dalam pikiran dan dilakukan dengan tindakan.

Sehingga dalam menjalankan kehidupan tetap berpedoman pada jalan kebenaran sesuai petunjuk Allah SWT. Adapun 4 kitab Allah yang harus diimani umat Islam adalah:

  • Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS
  • Kitab Taurat diturunkan dan disampaikan kepada Nabi Musa AS.
  • Kitab Injil disampaikan kepada Nabi Isa.
  • Terakhir ada kitab Al Quran yan diwahyukan kepada nabi sekaligus rasul terakhir, yaitu Nabi Muhammadiyah SAW.

4. Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah

4. Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah

Selanjutnya rukun iman ke empat adalah beriman kepada Nabi dan Rasul Allah. Setiap umat Islam harus meyakini bahwa para nabi dan rasul sejatinya adalah hamba sekaligus utusan Allah untuk menyampaikan kabar gembira bagi orang-orang beriman dan peringatan untuk para umat.

Adapun nabi dan rasul memiliki perbedaan. Seorang nabi belum tentu diutus sebagai rasul, sedangkan seorang rasul sudah pasti merupakan seorang nabi. Hal ini berdasarkan tugas dari nabi dan rasul itu sendiri.

Seorang nabi mendapatkan wahyu untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Berbeda halnya dengan seorang rasul yang mendapatkan wahyu untuk dirinya sendiri, keluarganya, dan umat pada masanya. Terkait jumlahnya, nabi dan rasul ini ada banyak sekali.

Dalam suatu riwayat, total nabi yang diutus oleh Allah adalah sebanyak 124 ribu. Sedangkan jumlah rasul yang telah diutus oleh Allah adalah sebanyak 313 orang.

Dari sekian banyak jumlah nabi dan rasul, setidaknya ada 25 nabi dan rasul yang wajib diimani atau wajib diketahui oleh seluruh umat Islam.

Baca Juga  Pengertian Buku Fiksi, Ciri-ciri, Struktur, dan Jenisnya Lengkap

Nabi dan rasul tersebut adalah Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Ya’qub, Yusuf, Ayub, Syu’aib, Misa, Harun, Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa’, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad SAW.

Setiap nabi dan rasul ini juga dianugerahi mukjizat selama berdakwah sebagai penolong maupun bukti bahwa memang dakwah tersebut adalah perintah langsung dari Allah. Adapun wahyu yang diturunkan kepada para nabi dan rasul tersebut disampaikan langsung oleh malaikat Jibril.

5. Iman Kepada Hari Akhir (Kiamat)

5. Iman Kepada Hari Akhir (Kiamat)

Hari kiamat adalah salah satu hari yang banyak didustakan atau diingkari oleh sebagian besar manusia saat ini. Sebagai orang Islam, sudah menjadi kewajiban untuk beriman dan percaya bahwa hari kiamat memang benar adanya.

Meyakini hari kiamat adalah salah satu rukun iman yang harus diyakini kedatangannya kelak sebagai peringatan umat muslim agar senantiasa beribadah dengan baik.

Hari kiamat juga sering dikenal dengan hari pembalasan. Hari pembahasan dalam hal ini adalah hari yang mana semua orang harus mempertanggung jawabkan semua amal yang sudah diperbuatnya semasa hidup. Pada hari kiamat, semua bagian dari alam semesta ini akan hancur.

Lantas kehidupan akan digantikan dengan kehidupan kekal yang disebut dengan akhirat. Adapun kiamat memiliki dua fase, yaitu kiamat sughro dan kubro. Sebagaimana namanya, kiamat sughro merupakan kiamat kecil atau bisa dibilang tanda-tanda kiamat.

Contoh kiamat sughro adalah seperti munculnya bencana alam gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, dan masih banyak lagi.

Sedangkan kiamat kubro adalah kejadian kiamat itu sendiri, yang mana seluruh alam semesta hancur beserta isinya. Tanda hari kiamat kubro akan datang adalah kedatangan dajjal, ya’juj dan ma’juj, terbitnya matahari dari barat, disusul datangnya Imam Mahdi, dan lain sebagainya.

Saat hari kiamat tiba, tepatnya setelah seluruh alam semesta dihancurkan manusia akan dibangkitkan dalam berbagai rupa dan keadaan. Bahkan pada saat itu posisi matahari hanya berjarak satu jengkal di atas kepala.

6. Iman Pada Qadha dan Qadar

6. Iman Pada Qadha dan Qadar

Nagian terakhir dari rukun iman adalah percaya pada qadha dan qadar. Semua yang terjadi dalam kehidupan kita adalah ketetapan atau atas izin Allah. Hal inilah yang harus diimani oleh sejua umat Islam.

Qadha sendiri pengertiannya adalah ketetapan Allah terhadap makhluk-Nya meliputi kehidupan, kematian, dan kebaikan.

Ketetapan ini telah tertulis dalam kitab yang disebut lauhul mahfudz. Tidak ada yang tahu waktu tidaknya ketetapan qadha ini. Yang terpenting umat Islam harus terus beribadah kepada Allah. Sedangkan qadar memiliki arti kepastian atau ketentuan.

Sifat qadar adalah pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah. Baik qadha maupun qadar saling berkaitan. Keduanya memiliki makna ketetapan yang langsung diatur oleh Allah.

Umat Islam harus mengimani bahwa segala hal yang terjadi dalam hidupnya adalah bagian dari qadha dan qadar.

Penutup

Pengajaran terkait rukun-rukun iman ini sangat penting untuk diajarkan sejak dini kepada anak-anak muslim. Pasalnya keyakinan memang harus ditanamkan dengan kuat sejak dini sehingga anak bisa tumbuh dalam keimanan yang kuat. Memperkenalkan pokok rukun-rukun iman ini bisa dilakukan dengan cara:

  • Mengenalkan dengan lagu-lagu Islami yang saat ini sudah banyak berisi lirik tentang keimanan. Denhan menggunakan lagu, pelajaran apapun cenderung lebih mudah masuk ke dalam pikiran dan hati seseorang.
  • Keimanan ini juga bisa diajarkan dengan menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan berbasis islami.
  • Orang tua juga bisa mengajarkan akan tentang rukun-rukun iman dengan membelikan buku-buku anak yang berkaitan dengan nilai keimanan.

Pengenalan poin dan makna rukun iman di atas adalah bagian paling penting yang harus ada dalam hidup seorang muslim. Setiap poin dalam rukun-rukun iman di atas bisa menjadi fondasi pikiran hingga perilaku seorang muslim sejati.

Agar keimanan seorang muslim  semakin meningkat, ibadah bisa menjadi salah satu jalan atau solusi yang dilakukan. Dengan gemar beribadah secara ikhlas, maka seorang muslim secara otomatis hatinya sudah tertaut dengan keyakinan atau keimanan sesuai 6 poin keimanan di atas.

Baca Juga:

Jangan sampai ketinggalan informasi terkini seputar teknologi dan tutorial terbaru dari Iuwashplus.or.id:

DMCA.com Protection Status