Home » Berita » Ditunggangi Trend “Fomo” Threads Kini Justru Ditinggalkan Penggunanya

Ditunggangi Trend “Fomo” Threads Kini Justru Ditinggalkan Penggunanya

Beberapa waktu lalu, banyak orang berbongong-bondong mencoba aplikasi media sosial baru Threads. Diketahui aplikasi tersebut hadir dari besutan Meta yang disebut hampir serupa dengan Twitter.

Terlampau banyaknya pengguna media sosial baru ini, sampai muncul tren ‘fomo’ Threads. Digadang-gadang sebagai saingan baru Twitter membuat banyak warganet penasaran dengan aplikasi tersebut.

Di awal perilisan aplikasi ini, Threads suskes meraih 100 juta unduhan di App Store dan Play Store.  Angka itu mengalahkan ChatGPT yang butuh waktu 2 bulan untuk mengumpulkan 100 juta pengguna.

Namun sayangnya, aplikasi tersebut secara perlahan mulai ditinggal oleh pengguna. Dari data yang dipaparkan SimilarWeb, jumlah pengguna aktif harian (daily active user/DAU) berkurang jika dibandingkan dengan kemunculan pertama aplikasi tersebut.

Jika dilihat DAU, mulanya aplikasi ini menduduki puncak kejayaan lantaran mencapai 49 juta. Angka ini lebih tinggi dibanding Twitter yang hanya mempunyai sekira 109 juta DAU. Padahal Twitter sudah beroperasi sejak 2006 silam.

Kemudian pada (7/7/2023), pengguna Threads mencapai 45% dari pengguna aktif harian Twitter. Satu minggu kemudian, pengguna aktif Threads langsung menurun menjadi 23,6 juta. Angka ini setara dengan penurunan sebanyak 22% dari pengguna Twitter.

Kenapa Threads Mulai Ditinggalkan Pengguna?

Kenapa Threads Mulai Ditinggalkan Pengguna?

Penurunan aplikasi Threads diakui oleh Manajer Wawasan Senior di Similiarweb, David Carr. Ia mengatakan data analisis membuktikan bahwa aplikasi tersebut mengalami penurunan.

“Kami memang melihat keterlibatan menurun selama akhir pekan, dan pada hari Senin kami memperkirakan Threads memiliki 36,6 juta pengguna aktif di Android,” kata Manajer Wawasan Senior di Similarweb, David Carr.

Meski begitu, David Carr mengatakan masih ada pengguna yang membuka Threads setiap harinya. Namun memang banyak warganet yang tidak terbiasa membuka Threads layaknya media sosial yang lain.

Baca Juga  Mengapa Tidak Bisa Repost Story di Instagram? Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya di Sini

“Meskipun ada minat yang kuat untuk memeriksa aplikasi pada awalnya, tidak setiap pengguna memiliki kebiasaan mengunjungi Threads sesering aplikasi sosial lainnya,” sambung dia.

Namun rupanya penurunan pengguna Threads merupakan sebuah kewajaran. Bahkan hal itu disampaikan langsung oleh juru bicara Threads. Ia menganggap wajar jika ledakan penggunaan di awal perilisan aplikasi baru.

Walau mengalami penurunan ia mengaku senang lantaran meraih kesuksesan di awal perilisan Threads. Bahkan lonjakan angka pengguna di awal perilisan menjadi sesuatu yang tidak diharapkan namun menjadi kenyataan.

“Meskipun ini masih awal, kami senang dengan kesuksesan awal Threads, yang telah melampaui harapan kami,” ujarnya.

Kemudian, penurunan pengguna Threads lantaran perusahaan sedang fokus untuk fitur baur, kinerja stabil, dan meningkatkan pengalaman pengguna dalam beberapa bulan ke depan. Bahkan CEO Mark Zuckerberg pun menyebut peningkatan Threads bukan hasil promosi.

Kisruh Bos Twitter Elon Musk saat Threads Muncul

Di awal rilis Threads, bos Twitter Elon Musk terlihat panas lantaran ada aplikasi baru besutan Meta yang serupa dengan Twitter. Elon Musk menilai Threads mencontek konsep Twitter hingga dipandang sebagai sebuah ancaman.

Sontak Elon Musk langsung mengirim surat kepada CEO Meta Mark Zuckerberg melalui pengacaranya. Surat tersebut dikirim pada Rabu (5/7/2023). Di dalamnya, Musk menuduh Meta melakukan pencurian rahasia dagang melalui mantan pegawai Twitter.

Dalam surat yang dikirim sang pengacara Alex Spiro, Meta sengaja memperkerjakan mantan pegawai Twitter yang dituduh menyimpan dokumen dan perangkat elektronik microblog.

“Twitter bermaksud secara ketat menegakkan hak kekayaan intelektualnya,” kata Spiro.

Tak hanya mengirim surat kepada Meta, Ellon Musk turut menyindir Mark Zuckerberg di akun Twitternya. Ia menyebut agar bersaing dengan baik dan tidak boleh curang.

Baca Juga  10 Rekomendasi Tools Twitter Download Video Terbaik 2023

“Persaingan baik-baik saja, curang tidak,” kata Musk.

Surat dan sindiran itu mendapat respon dari Juru Bicara Meta, Andy Stone. Ia membantah Meta merekrut mantan karyawan Twitter hingga mencuri rahasia dagang.

“Tak ada satu pun di tim teknis Thread merupakan mantan pegawai Twitter. Hal itu tak ada,” katanya.

Baca Juga:

Jangan sampai ketinggalan informasi terkini seputar teknologi dan tutorial terbaru dari Iuwashplus.or.id:

DMCA.com Protection Status