Home » Islami » Niat Sholat Maghrib Serta Panduan Sholat Magrib Lengkap

Niat Sholat Maghrib Serta Panduan Sholat Magrib Lengkap

Iuwashplus.or.id Sholat Maghrib (صلاة مَغْرِب‎), yang merupakan salah satu dari lima sholat fardu dalam ajaran Islam, memegang peranan penting dan memenuhi kebutuhan spiritual seorang muslim. Terdiri dari tiga rakaat, sholat ini mewakili kewajiban religius keempat dalam sehari bagi setiap Muslim.

Dalam Bahasa Arab, kata “Maghrib” mengacu pada “matahari senja”, yang berasal dari kata غَرَبَ (gharaba), yang berarti “terbenam” atau “akan disembunyikan”. Perlu diperhatikan bahwa istilah ini tidak digunakan untuk menggambarkan terbenamnya bulan.

Hukum yang mengatur Sholat Maghrib menetapkan bahwa sholat ini adalah wajib bagi setiap Muslim. Menyisihkan sholat ini secara sengaja dapat mengakibatkan dosa. Jadi, jika seseorang secara tidak sengaja melewatkan sholat ini, ia diharuskan untuk menggantinya dengan niat qada.

Tujuan utama artikel ini dirancang untuk membantu mereka yang baru saja menerima ajaran Islam serta mereka yang ingin belajar lebih dalam tentang sholat. Dengan menggunakan panduan ini, kami berharap untuk memudahkan urusan sholat kalian.

Bacaan Niat Sholat Maghrib, Baik Secara Sendiri Maupun dalam Jamaah

Bacaan Niat Sholat Maghrib, Baik Secara Sendiri Maupun dalam Jamaah

Untuk dapat menjalankan ibadah sholat Maghrib dengan khusyuk dan sempurna, sangat penting untuk memahami dan menghafal niat sholatnya. Ketahui bahwa terdapat perbedaan niat sholat Maghrib jika kalian melakukannya sendiri atau berjamaah, dan juga apakah kalian bertindak sebagai imam atau makmum. Di bawah ini, kita akan mengulas secara mendalam mengenai niat-niat tersebut.

1. Niat Sholat Maghrib Sendiri

Pertama-tama, jika kamu melaksanakan sholat Maghrib secara sendirian, niat yang perlu diucapkan adalah:

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَ

Dalam Bahasa Latin, bacaannya adalah “Ushalli fardhu Maghribi tsalaatsa roka’aatain mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta’aala.”

Adapun, makna dari bacaan niat tersebut dalam Bahasa Indonesia adalah “Saya niat melakukan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah ta’ala.”

2. Niat Sholat Maghrib Jadi Imam

Beranjak dari sholat sendirian, kita beralih ke sholat berjamaah. Jika kamu bertindak sebagai imam, niat yang diucapkan sedikit berbeda. Bacaan niat dalam Bahasa Arab adalah:

Baca Juga  Al Maidah Ayat 48 Menjelaskan Tentang Apa? Ini Arti dan Tafsirnya

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى

Transkripsi Latinnya adalah “Ushalli fardhu Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’aala.”

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia dari niat tersebut menjadi: “Saya niat melakukan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta’ala.

3. Niat Sholat Maghrib Sebagai Makmum

Terakhir, ketika melaksanakan sholat berjamaah sebagai makmum, bacaan niatnya adalah:

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى.

Dalam tulisan Latin, bacaannya menjadi “Ushalli fardhu Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati makmuman lillaahi ta’aala.”

Sementara, dalam Bahasa Indonesia bacaannya adalah: “Saya niat melakukan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah ta’ala.”

Kapan Waktu Sholat Maghrib yang Tepat?

Kapan Waktu Sholat Maghrib yang Tepat

Masa sholat Maghrib senantiasa menjadi suatu hal yang amat penting untuk dijadwalkan. Perhitungan waktu ini tradisionally diawali saat sang surya tenggelam, tepat ketika bentuk bulatnya hilang dari cakrawala. Pada tahap ini terjadilah perubahan langit dari terang menjadi gelap, menandai permulaan waktu sholat Maghrib.

Langit yang berubah dari kemerahan menjadi gelap semakin mempertegas awal waktu ini. Namun harus diingat bahwa perubahan ini hanya berlangsung hingga cahaya kemerahan di langit benar-benar hilang. Di beberapa kawasan, terutama daerah kutub, fenomena ini mungkin tidak dialami. Untuk kawasan semacam ini, perhitungan waktu harus dilakukan dengan cara yang berbeda.

Pada kawasan atau negeri di mana cahaya kemerahan langit tidak sepenuhnya hilang, metode yang digunakan adalah menghitung durasi atau panjang waktu yang sama seperti yang dialami oleh kawasan atau negeri berhampiran yang mempunyai fenomena tersebut. Ini menjadi langkah penting untuk menjamin bahwa waktu sholat Maghrib tetap dapat ditentukan dengan tepat, walaupun kondisi alam mungkin berbeda.

Di zaman sekrang penentuan waktu sholat sudah tidak lagi hanya bergantung pada observasi alam semata. Dengan perkembangan aplikasi dan layanan online, kami kini bisa mengetahui waktu sholat Maghrib secara akurat tanpa harus melihat langit. Kalendar sholat atau aplikasi online telah menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam menentukan waktu sholat. Melalui platform-platform ini, kita bisa melihat jadwal sholat Maghrib secara real-time dan menyesuaikan diri dengan jadwal tersebut.

Tata Cara Sholat Maghrib dari Rakaat Pertama Hingga Ketiga

Tata Cara Sholat Maghrib dari Rakaat Pertama Hingga Ketiga

Dalam bagian berikut ini, kami akan menyajikan langkah-langkah yang bisa kalian ikuti untuk menunaikan sholat Maghrib. kami akan menjelaskan dengan detail dari rakaat pertama hingga rakaat ketiga.

Rakaat Pertama Sholat Maghrib

1. Menghadap Kiblat dalam Posisi Berdiri.

Mulailah dengan berdiri tegak, memandang ke arah tempat sujud. Pada saat ini, rasakanlah dalam hati bahwa kalian sedang berhadapan dengan Allah SWT. Diikuti dengan pembacaan lafaz niat Sholat Maghrib: Usolli Fardhal Maghribi Salasa Raka’atin Adaan Lillahi Ta’ala.

2. Melakukan Takbiratul Ihram.

Takbiratul ihram kemudian diucapkan bersamaan dengan niat di dalam hati. “Allahuakbar” diucapkan sambil mengangkat kedua tangan.

3. Pembacaan Doa Iftitah.

Setelah mengangkat takbir, letakkanlah tangan di atas pusat dan bacalah Doa Iftitah. Doa ini berisi ungkapan penghormatan dan dedikasi total kepada Allah SWT, yang telah menciptakan seluruh alam semesta dan segala isinya. Bacaan doa iftitah:

Baca Juga  Niat Sholat Taubat Zina Dan Cara Menghindari Perbuatan Zina

Allaahu Akbaru kabiiraa-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

4. Membaca Surat Al-Fatihah.

Berikutnya, al-Fatihah dibacakan. Al-Fatihah merupakan komponen rukun dalam sholat dan wajib dibacakan dalam setiap sholat. Bacaan surat al-fatihah:

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Sirāṭallażīna an‘amta ‘alaihim, ghairil-magḍūbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.

5. Membaca Surat Dari Al-Quran.

Setelah membaca al-Fatihah, bacalah surah-surah atau ayat-ayat lain dalam al-Quran. Pilihan surah dapat disesuaikan dengan surah yang telah dihafal dan disukai. Sebagai contoh disini adalah surat Al-Kafirun:

Qul Yā Ayyuhal-Kāfirūn. Lā A‘Budu Mā Ta‘Budūn. Wa Lā Antum ‘Ābidūna Mā A‘Bud. Wa Lā Ana ‘Ābidum Mā ‘Abattum. Wa Lā Antum ‘Ābidūna Mā A‘Bud. Lakum Dīnukum Wa Liya Dīn.

6. Melakukan Rukuk.

Setelah menyelesaikan pembacaan surat pendek, lanjutkan dengan takbir dan rukuk. Di dalam posisi ini, tasbih dibaca sebagai ungkapan pengagungan kepada Tuhan. Bacaan tasbih ketika rukuk:
Subhaana Rabbiyal ‘Azimi Wabigamdih.

7. I’tidal (Bangun Dari Rukuk).

Setelah rukuk, bangkitlah ke posisi awal sambil mengucapkan Sami Allahu Liman Hamidah. Rabbana Lakal Hamdh.

8. Melakukan Sujud Pertama.

Sujud pertama kemudian dilakukan dengan bertakbir dan membaca tasbih: Subhana Rabbiyal A’laa WabiHamDih.

9. Duduk antara dua sujud

Setelah sujud pertama, duduklah sebentar sambil mengucapkan “Allahuakbar“. Dalam posisi ini, doa permohonan maaf dan perlindungan dibacakan: Rabbigfirli Warhamni Wajburni Warfagni Warzuqni Wahdini Wa ‘AaFinii Wa’fu AnNii.

10. Melakukan Sujud Kedua

Sujud kedua dilakukan dengan cara yang sama seperti sujud pertama. Dan membaca: Subhana Rabbiyal A’laa WabiHamDih.

11. Bangun Untuk Rakaat Kedua

Sebelum berdiri untuk rakaat kedua, istirahatlah sebentar dalam posisi duduk (kurang lebih selama 3 detik).

Rakaat Kedua Sholat Maghrib

Ibadah shalat merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim. Salah satu bagian yang penting dalam setiap shalat adalah rakaat kedua. Mari kita bahas secara detail apa saja yang harus dilakukan dalam rakaat kedua ini.

Setelah melakukan posisi istirahat atau duduk sejenak pada rakaat pertama, gerakan selanjutnya menempatkan kedua tangan di depan dan mengangkat kedua lutut dengan menekan menggunakan kedua tangan. Dilanjutkan dengan berdiri memanfaatkan dorongan dari kedua tangan tersebut. Langkah ini merangsang keseimbangan tubuh dan melatih otot-otot kalian.

1. Rakaat Kedua Dimulai Dengan Lafaz Takbir Kembali.

Rakaat kedua ini dimulai dengan lafaz Takbir ‘Allahuakbar. Lafaz ini sama dengan yang dibacakan pada rakaat pertama, yaitu ‘Takbir Intiqalah’. Takbir Intiqalah sendiri merupakan tanda atau simbol yang menandakan permulaan dari rakaat kedua.

2. Membaca Surat al-Fatihah di Rakaat Kedua.

Surat ini sama dengan yang dibacakan pada rakaat pertama. Adapun isi dari Surat Al-Fatihah adalah “Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Sirāṭallażīna an‘amta ‘alaihim, ghairil-magḍūbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.”

3. Membaca al-Ikhlas di Rakaat Kedua.

Setelah itu kita melanjutkan dengan membaca Surat Al-Ikhlas. Surat ini dibacakan setelah selesai membaca Al-Fatihah. Kata-kata yang diucapkan adalah “Qul Huwallāhu Aḥad. Allāhuṣ-Ṣamad. Lam Yalid Wa Lam Yūlad. Wa Lam Yakul Lahū Kufuwan Aḥad.”

Surah Al-Ikhlas ini mengandung makna bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang tidak memiliki awal dan akhir.

Baca Juga  Doa Setelah Sholat Witir Arab, Latin, Arti dan Sesuai Sunnah

4. Diteruskan Dengan Rukuk di Rakaat Kedua.

Selanjutnya kita melanjutkan dengan rukuk. Dalam rukuk ini, tubuh harus ditekuk sehingga punggung rata. Mata harus diarahkan ke tempat sujud dan tangan harus diletakkan di atas lutut setelah selesai berdiri. Selama dalam posisi rukuk, bacalah “Sami Allahu Liman Hamidah. Rabbana Lakal Hamdh.”

5. Sujud di Rakaat Kedua.

Setelah rukuk, kita kemudian melanjutkan dengan sujud. Sujud merupakan bagian yang sangat penting dalam shalat karena merupakan bentuk penghormatan yang paling tinggi kepada Allah. Saat sujud, kita diharapkan membacakan “Subhana Rabbiyal A’la Wabihamdih.”

6. Duduk Diantara Dua Sujud di Rakaat Kedua.

Diantara dua sujud, kita duduk sebentar sambil membaca doa, yaitu “Rabbigfirli Warhamni Wajburni Warfagni Warzuqni Wahdini Wa ‘AaFini Wa’fu Anni.”

7. Sujud Kedua di Rakaat Kedua.

Setelah itu, kita melanjutkan dengan sujud kedua. Sama seperti sujud pertama, kita juga diharapkan membacakan “Subhana Rabbiyal A’la Wabihamdih” saat sujud kedua.

8. Duduk Tahiyat Awal di Rakaat Kedua.

Pada akhir rakaat kedua, kita duduk dalam posisi tahiyat awal. Saat berada dalam posisi ini, kita duduk di atas kaki kiri dan ibu jari kaki kanan ditegakkan. Sementara itu, telapak tangan kanan digenggam dan jari telunjuk kanan diluruskan. Saat duduk tahiyat awal, kita membacakan “Attahiyyatul Mubarakaatush sholawaatuth thayyibatu lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alaina wa’alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadan rasuulullaah. Allahhumma sholli ‘alaa Saidina Muhammad wa ‘ala aalihi Saidina Muhammad.”

Rakaat Ketiga Sholat Maghrib

Setelah tahiyat awal di rakaat kedua selesai, persiapkanlah diri untuk kembali berdiri. Sambil melantunkan takbir dan beranjak dari posisi duduk untuk meneruskan ke rakaat ketiga.

Cara untuk bangkit sama seperti saat bangun dari rakaat pertama. Mulailah dengan meletakkan kedua tangan di depan tubuh. Lutut ditekuk sedikit dan kedua tangan menekan lutut, membantu dalam proses untuk bangkit. Lalu, kalian dapat mulai mengangkat kedua lutut dengan kekuatan yang ada pada kedua tangan.

1. Membaca Surat al-Fatihah di Rakaat Ketiga.

Salah satu keharusan dalam melaksanakan shalat adalah membaca Surah al-Fatihah. Hal ini dilakukan tidak hanya pada rakaat pertama, tetapi juga pada rakaat ketiga.

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Sirāṭallażīna an‘amta ‘alaihim, ghairil-magḍūbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.

2. Rukuk di Rakaat Ketiga.

Ketika berada dalam posisi rukuk, harus diingat bahwa bagian belakang tubuh perlu rata dan pandangan harus diarahkan ke tempat sujud. Tangan kalian perlu diletakkan di atas lutut dalam posisi yang nyaman.

Bacaan ketika rukuk: SubHaaNa Rabbiyal A’zim Wabihamdih.

3. Bangun I’tidal di Rakaat Ketiga.

Setelah rukuk gerakan selanjutnya adalah berdiri tegak atau apa yang biasa disebut dengan I’tidal. Kemudian, akan ada bacaan yang harus kalian ucapkan, yaitu “Sami Allahu Liman Hamidah. Rabbana Lakal Hamdh”.

4. Sujud Pertama di Rakaat Ketiga.

Langkah selanjutnya adalah melakukan sujud, di mana kalian akan membacakan bacaan sujud yaitu, “Subhana Rabbiyal A’la Wabihamdih”.

5. Duduk Diantara Dua Sujud di Rakaat Ketiga.

Saat beristirahat di antara dua sujud, kalian diharuskan untuk membacakan bacaan: Rabbigfirli Warhamni Wajburni Warfagni Warzuqni Wahdini Wa ‘AaFini Wa’fu Anni.

6. Sujud Kedua di Rakaat Ketiga.

Kemudian sujud kedua dilakukan dengan membacakan bacaan sujud yang sama seperti sujud pertama.

“Subhana Rabbiyal A’la Wabihamdih”.

7. Tahiyyat Akhir

Pada bagian Tahiyyat Akhir ada syahadat yang perlu kalian ucapkan. Menegakkan jari telunjuk kanan adalah salah satu sunnah yang perlu diperhatikan saat ini. Membacakan bacaan tahiyat akhir adalah langkah terakhir dalam rangkaian shalat ini. Bacaan tahiyat akhir adalah seperti berikut:

Attahiyatul mubarakatus solawatut taiyibatu lillah. Assalamu’alaika aiyuhan nabiyu warahmatullayhi wabarakatuh. Assalamu’alaina wa’la ‘ibadillahis salihin. Asyahadu alla illaha illallah. Wa’asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Allahumma solli’ala Muhammad wa’ala ali Muhammad. Kama sollaita’ala Ibrahim wa’ala aliIbrahim. Wabarik ‘ala Muhammad wa’ala ali Muhammad. Kama barakta ‘ala Ibrahim wa’ala aliIbrahim. Fil ‘alamina innaka hamidummajid.

Aktifkan notifikasi untuk berita dan artikel terbaru kami di Google News iuwashplus.or.id

Jangan sampai ketinggalan informasi terkini seputar teknologi dan tutorial terbaru dari Iuwashplus.or.id:

DMCA.com Protection Status