JAKARTA – Sujud Sahwi adalah salah satu tata cara dalam ibadah shalat yang bertujuan untuk menggantikan kesalahan yang terjadi ketika melaksanakan shalat, baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Kesalahan tersebut dapat berupa penambahan atau pengurangan rakaat, lupa membaca bacaan, dan lain-lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk memahami cara yang benar dalam melaksanakan sujud sahwi, serta mengetahui doa sujud sahwi dalam bahasa Arab, Latin, dan arti tarjamahannya.
Secara umum, doa sujud sahwi berfungsi sebagai sarana untuk meminta ampun dan menggantikan kesalahan yang terjadi saat melaksanakan shalat. Dalam hal ini, memahami dan mengucapkan doa sujud sahwi dengan benar menjadi sangat penting, sehingga ibadah shalat kita dapat diterima oleh Allah SWT.
Sebagai salah satu cara memperbaiki kesalahan dalam shalat, doa sujud sahwi juga dijelaskan dalam Al-Quran. Surat Sad ayat 24 sebagai berikut:
سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Latinnya: Sami’na wa atha’na ghufranaka rabbana wa ilaikal maseer.
Artinya: “Kami mendengar dan kami taat. (Minta) ampunan Engkau, ya Tuhan kami, dan kepada Engkau tempat kembali.”
Dalam ayat ini, Nabi Daud AS melakukan sujud sahwi setelah menyadari kesalahannya. Ini menunjukkan bahwa sujud sahwi merupakan suatu bentuk permohonan ampunan kepada Allah SWT.
Contents
Kapan Sujud Sahwi Dilakukan?
Sebelum kita membahas doa sujud sahwi beserta tata caranya, alangkah baiknya jika kita mengetauhi terlebih dahulu satu hal yang penting yakni, kapan sujud sahwi dilakukan?
Sujud sahwi dilakukan ketika kita mengalami kesalahan atau kelupaan dalam shalat. Adapun kesalahan tersebut bisa berupa tambahan atau pengurangan dalam gerakan, bacaan, atau tata cara salat. Dalam hal ini, sujud sahwi menjadi cara yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Sebagai contoh, jika seseorang melupakan rakaat dalam salat, ia perlu melakukan sujud sahwi. Demikian juga, jika seseorang merasa ragu apakah telah melaksanakan salat dengan jumlah rakaat yang benar, sujud sahwi juga dianjurkan untuk dilakukan.
Doa Sujud Sahwi Dan Cara Sujud Sahwi yang Benar
Setelah memahami kapan sujud sahwi dilakukan, saya akan mejelaskan tata cara melakukan sujud sahwi yang tepat menurut anjuran nabi, yuk simak penjelasan saya dibawah ini:
1. Sujud Sahwi Dilakukan Setelah Sholat
Setelah selesai sholat atau setelah membaca tahiyyat akhir, ketika ingin mengakhiri sholat dengan salam, lakukan sujud Sahwi sebanyak dua kali. Dalam hal ini, kita disarankan untuk melakukan sujud Sahwi sebelum mengucapkan salam.
2. Posisi Sujud Sahwi
Posisi sujud Sahwi sama seperti sujud biasa. Pastikan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan jari kaki menempel di lantai saat sujud. Selain itu, jaga jarak antara kedua tangan dan kedua lutut.
3. Membaca Doa Sujud Sahwi Ketika Sujud
Ketika sedang melakukan gerakan sujud, disinilah waktu yang benar untuk mengucapkan doa sujud sahwi. Berikut ini adalah doa sujud Sahwi dalam bahasa Arab, Latin, dan arti tarjamahnya:
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Bacaan Latinya: Subhaana man laa yanaamu wa laa yashu.
Arti Tarjamahnya: “Maha Suci Engkau (Ya Allah) yang tidak tidur dan tidak lalai.”
Dalam prakteknya, seseorang yang ingin melakukan sujud sahwi perlu memahami dengan benar tata cara dan doa yang perlu dibaca. Selain itu, kesungguhan dalam melaksanakan salat dan sujud sahwi juga menjadi faktor penting untuk mendapatkan pahala dan ridha Allah SWT. Dengan demikian, kita akan lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah salat dan menjaga kualitas salat kita.
Cara Sujud Sahwi Sebelum Salam yang Benar
Sujud sahwi dilakukan ketika seseorang melakukan kesalahan dalam salat, seperti lupa membaca doa, atau melakukan gerakan yang seharusnya tidak dilakukan. Tujuan dari sujud sahwi ini adalah untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam salat, sehingga salat yang kita kerjakan tetap sah dan diterima oleh Allah SWT.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan sujud sahwi sebelum salam:
1. Langkah Pertama: Tahiyat Akhir
Setelah menyelesaikan rakaat terakhir dari salat, kita akan duduk dalam posisi tahiyat akhir. Dalam tahiyat akhir, kita membaca tahiyyat, shalawat Nabi, dan doa setelah shalawat. Sebelum melanjutkan ke langkah selanjutnya, pastikan kita sudah membaca bacaan tersebut dengan benar.
2. Langkah Kedua: Sujud Sahwi Pertama
- Setelah tahiyat akhir, kita akan melaksanakan sujud sahwi yang pertama. Dalam posisi sujud, kita akan membaca doa sujud sahwi:
سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنَامُ وَلاَ يَسْهُو سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنَامُ وَلاَ يَسْهُو
Baccan Latinnya: Subhaana man laa yanaamu wa laa yas-huu.
Artinya: “Maha Suci Engkau yang tidak tidur dan tidak lupa.”
3. Langkah Ketiga: Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah sujud sahwi pertama, kita akan duduk di antara dua sujud. Dalam posisi ini, kita tidak perlu membaca doa tertentu. Cukup bersiap untuk melanjutkan ke sujud sahwi kedua.
4. Langkah Keempat: Sujud Sahwi Kedua
Kemudian, kita akan melaksanakan sujud sahwi yang kedua dengan membaca doa yang sama seperti pada sujud sahwi pertama. Pastikan kita membaca doa tersebut dengan khusyuk dan benar.
5. Langkah Kelima: Tahiyat Akhir
Setelah sujud sahwi kedua, kita akan kembali ke posisi tahiyat akhir dan membaca bacaan yang sama seperti pada tahiyat akhir sebelumnya.
6. Langkah Keenam: Salam
Terakhir, kita akan mengakhiri salat dengan mengucapkan salam. Salam merupakan tanda bahwa kita telah menyelesaikan salat dengan benar dan telah memperbaiki kesalahan yang terjadi dengan melaksanakan sujud sahwi.
Cara Sujud Sahwi Setelah Salam yang Benar
Sebagai seorang Muslim, kita harus memahami pentingnya melaksanakan ibadah dengan benar, termasuk dalam hal ini adalah Sujud Sahwi. Sujud Sahwi merupakan sujud yang dilakukan ketika kita melakukan kesalahan atau lupa dalam menjalankan sholat. Berikut ini adalah cara melaksanakan Sujud Sahwi yang benar setelah Salam:
1. Langkah Pertama: Salam
Sebelum melaksanakan Sujud Sahwi, kita harus mengakhiri sholat terlebih dahulu dengan mengucapkan salam. Salam dilakukan dengan menggerakkan kepala ke kanan sambil mengucapkan “Assalamualaikum Warahmatullah” dan kemudian ke kiri sambil mengulangi ucapan tersebut.
2. Langkah Kedua: Sujud Sahwi Pertama
Setelah mengucapkan salam, posisi kita akan berdiri tegak menghadap kiblat. Kemudian, lakukan sujud Sahwi pertama dengan cara seperti sujud pada umumnya, yaitu menekukkan tubuh ke depan sambil menempelkan dahi dan hidung ke lantai. Ucapkan “Subhana Rabbiyal A’la” tiga kali selama sujud.
3. Langkah Ketiga: Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah sujud Sahwi pertama, kita akan duduk di antara dua sujud. Duduk dengan posisi tasyahhud awal, yaitu duduk dengan kaki kanan tegak dan kaki kiri dilipat di bawah tubuh. Letakkan tangan kanan di atas paha kanan dan tangan kiri di atas paha kiri. Istirahatkan tubuh sejenak dalam posisi ini.
4. Langkah Keempat: Sujud Sahwi Kedua
Kemudian, lakukan sujud Sahwi kedua dengan cara yang sama seperti sujud Sahwi pertama. Ucapkan “Subhana Rabbiyal A’la” tiga kali selama sujud. Pastikan kita melakukannya dengan khusyuk dan penuh keikhlasan.
5. Langkah Kelima: Salam Setelah sujud Sahwi kedua
Langkah terakhir mengucapkan salam untuk mengakhiri proses Sujud Sahwi. Ucapkan salam dengan cara yang sama seperti langkah pertama, yaitu menggerakkan kepala ke kanan sambil mengucapkan “Assalamualaikum Warahmatullah” dan kemudian ke kiri sambil mengulangi ucapan tersebut.
Kesalahan-kesalahan yang Menyebabkan Sujud Sahwi
Sebagai umat Muslim, penting untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang menyebabkan sujud sahwi agar dapat melaksanakan ibadah salat dengan baik dan benar.
1. Kesalahan dalam Jumlah Rakaat
Salah satu faktor yang mengharuskan kita untuk melakukan sujud sahwi adalah kesalahan dalam jumlah rakaat. Sebagai contoh, jika seseorang melaksanakan salat empat rakaat, tetapi ia salah menghitung dan hanya mengerjakan tiga rakaat, maka ia perlu melakukan sujud sahwi.
2. Kesalahan dalam Urutan Rukun Salat
Selanjutnya, kesalahan dalam urutan rukun salat juga dapat menuntun kita pada sujud sahwi. Misalnya, jika seseorang lupa untuk duduk tawarruk pada rakaat terakhir salat Ashar dan langsung sujud, maka ia harus melakukan sujud sahwi.
3. Kesalahan dalam Bacaan Salat
Kesalahan dalam bacaan salat, seperti melafalkan bacaan yang tidak sesuai dengan tuntunan atau lupa membaca salah satu doa, juga merupakan sebab yang mengharuskan kita untuk melakukan sujud sahwi.
Baca Juga: Bacaan Doa Turun Hujan Lengkap Arab, Latin dan Terjemahan
Contoh Kasus yang Memerlukan Sujud Sahwi
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan untuk menggantikan kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan shalat. Kesalahan tersebut bisa berupa kekurangan atau kelebihan dalam jumlah rakaat, salah dalam bacaan atau gerakan shalat, dan lupa membaca doa tertentu dalam shalat. Berikut ini adalah beberapa contoh kasus yang memerlukan sujud sahwi:
1. Salah dalam Jumlah Rakaat
Kesalahan dalam jumlah rakaat bisa terjadi karena lupa atau kehilangan konsentrasi. Sebagai contoh, seseorang yang melaksanakan shalat Isya dengan empat rakaat, tetapi karena lupa atau terganggu, ia hanya melaksanakan tiga rakaat. Dalam kasus ini, sujud sahwi diperlukan untuk menggantikan kesalahan tersebut.
2. Salah dalam Bacaan atau Gerakan Shalat
Kesalahan dalam bacaan atau gerakan shalat bisa terjadi karena ketidaktahuan atau kekeliruan. Misalnya, seseorang yang tidak tahu cara membaca Al-Fatihah dengan benar atau salah dalam gerakan ruku dan sujud. Dalam situasi ini, sujud sahwi diperlukan untuk menggantikan kesalahan tersebut.
3. Lupa Membaca Doa Tertentu dalam Shalat
Seseorang bisa lupa membaca doa tertentu dalam shalat, seperti tahiyyat akhir atau doa qunut pada shalat subuh. Dalam kasus ini, sujud sahwi diperlukan untuk menggantikan kesalahan tersebut.
Baca Juga: Doa Naik Kendaraan Laut: Arab, Latin dan Artinya Sesuai Sunnah
Hukum Membaca Doa Sujud Sahwi Dalam Bahasa Indonesia
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita tinjau beberapa pendapat ulama tentang hal ini. Secara umum, para ulama sepakat bahwa doa dalam shalat haruslah diucapkan dalam bahasa Arab. Hal ini karena bahasa Arab merupakan bahasa yang digunakan dalam Al-Qur’an dan Hadits, sehingga dianggap lebih sempurna dalam menyampaikan maksud dan tujuan doa.
Namun, beberapa ulama berpendapat bahwa jika seseorang tidak mampu membaca doa dalam bahasa Arab karena keterbatasan kemampuan, maka diperbolehkan untuk membaca doa dalam bahasa yang ia kuasai, termasuk bahasa Indonesia. Akan tetapi, opini ini tidak sepenuhnya diterima oleh semua ulama dan masih menjadi perdebatan di kalangan mereka.
Beralih ke pertanyaan utama kita, apakah boleh membaca Doa Sujud Sahwi dalam bahasa Indonesia? Tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini, karena tergantung pada pandangan masing-masing individu dan ulama yang mereka ikuti. Namun, jika kamu merasa kesulitan untuk menghafal doa dalam bahasa Arab, disarankan untuk terus berusaha mempelajari dan menghafalnya dengan sungguh-sungguh, agar dapat melaksanakan ibadah dengan lebih sempurna.
Baca Juga: Doa Sebelum Belajar: Arab, Latin dan Artinya Sesuai Sunnah
FAQ
1. Doa sujud sahwi dibaca berapa kali?
Dalam pelaksanaan sujud sahwi, kita diharuskan untuk membaca doa sebanyak dua kali. Hal ini dilakukan sebagai tanda bahwa kita telah mengakui kesalahan yang terjadi dalam sholat, dan sebagai bentuk permohonan ampun kepada Allah SWT.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diingat dalam melaksanakan sujud sahwi:
- Membaca doa sujud sahwi Arab, Latin, dan arti tarjamahannya: Salah satu aspek penting dalam sujud sahwi adalah memahami doa yang dibaca. Dalam bahasa Arab, doa tersebut adalah “سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو”, yang dalam ejaan Latin menjadi “Subhana man la yanamu wa la yas-hu”. Arti tarjamahannya adalah “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa”.
- Menyadari kesalahan yang terjadi dalam sholat: Sujud sahwi dilakukan ketika kita menyadari bahwa telah terjadi kesalahan dalam sholat, seperti terlewat satu rakaat atau lupa membaca doa tertentu. Oleh karena itu, penting untuk kita selalu konsentrasi dan sadar akan setiap gerakan yang kita lakukan saat sholat.
- Melaksanakan sujud sahwi setelah salam: Sujud sahwi dilakukan setelah kita mengucapkan salam pada akhir sholat. Setelah itu, kita akan melakukan dua sujud sahwi dengan membaca doa sujud sahwi pada masing-masing sujud. Setelah menyelesaikan kedua sujud tersebut, kita akan kembali ke posisi duduk dan mengucapkan salam sekali lagi untuk mengakhiri sholat.
- Memohon ampun kepada Allah SWT: Sujud sahwi merupakan bentuk pengakuan kita atas kesalahan yang terjadi dalam sholat, serta permohonan ampun kepada Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melaksanakan sujud sahwi dengan hati yang tulus dan penuh keikhlasan.
2. Apakah boleh melakukan sujud sahwi hanya satu kali?
Menurut pendapat para ulama, sujud sahwi sebaiknya dilakukan sebanyak dua kali. Alasannya, sujud sahwi pertama diniatkan untuk menggantikan kesalahan yang telah dilakukan, sedangkan sujud sahwi kedua diniatkan sebagai pengganti sujud yang telah dihapus oleh kesalahan sebelumnya. Dengan demikian, sujud sahwi dua kali lebih sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Meskipun demikian, beberapa ulama berpendapat bahwa sujud sahwi satu kali juga dapat diterima jika dilakukan dalam keadaan tertentu, seperti ketika seseorang terburu-buru atau khawatir akan gangguan yang mungkin terjadi jika melakukan sujud sahwi dua kali.
Penting bagi kita untuk selalu berusaha mengikuti tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebisa mungkin. Oleh karena itu, sujud sahwi sebaiknya dilakukan sebanyak dua kali. Namun, jika terjadi situasi yang mengharuskan sujud sahwi hanya satu kali, kita tetap harus berusaha menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya dan memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala kesalahan yang telah kita lakukan.
3. Apa perbedaan sujud sahwi dan sujud syukur?
Sujud Sahwi: Sujud sahwi merupakan salah satu bentuk sujud yang dilakukan ketika kita melakukan kesalahan dalam shalat, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Misalnya, jika kita lupa membaca doa tertentu atau melakukan gerakan yang tidak seharusnya. Sujud sahwi bertujuan untuk menggantikan kesalahan tersebut, sehingga shalat kita tetap sah dan diterima oleh Allah SWT.
Sujud Syukur: Di sisi lain, sujud syukur merupakan bentuk sujud yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita. Sujud syukur biasanya dilakukan setelah kita menerima kabar baik atau keberhasilan dalam suatu hal, seperti lulus ujian, mendapat pekerjaan baru, atau selesai menunaikan ibadah haji.
Perbedaan Utama: Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa perbedaan utama antara sujud sahwi dan sujud syukur terletak pada tujuan dan waktu pelaksanaannya. Sujud sahwi dilakukan ketika kita membuat kesalahan dalam shalat, sementara sujud syukur dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang kita terima.
Baca Juga: Doa Masuk Wc dan Keluar Wc yang Tepat Sesuai Sunnah
Jangan sampai ketinggalan informasi terkini seputar teknologi dan tutorial terbaru dari Iuwashplus.or.id: